Rabu, 28 Juli 2021

MENEMUKAN ALLAH

Kuswaidi Syafiie
 
"Aku mencarimu oh Tuanku
di seluruh alam raya.
Sementara di rumahku
Engkau senantiasa bertahta."
 
Puisi di atas digubah oleh Maulana Jalaluddin Rumi (1207-1273) yang kemudian banyak dijadikan referensi oleh sufi-sufi setelah beliau. Baris-baris kalimat puitik itu menggambarkan tentang berlangsungnya pencarian spiritual yang dilakukan oleh mereka yang telah mengerti dan merasakan apa arti dari suatu dahaga ruhani.
 
Kesadaran tentang sangkan paran, tentang asal-usul sekaligus akhir dari segala sesuatu yang dalam terminologi keislaman dikenal dengan sebutan Allah, akan senantiasa menggerakkan siapa saja untuk melangkahkan kaki-kaki spiritualnya menuju "alamat" yang paling sakral tersebut.
 
Lewat sejumlah ritual yang telah dipaketkan oleh Allah SWT melalui sekian banyak ajaran yang diturunkan kepada nabi utusan terakhir, Nabi Muhammad SAW, orang-orang beriman senantiasa menyusuri berbagai macam kemungkinan untuk bisa semakin gamblang merasakan kedekatan dengan hadiratNya.
 
Mereka tidak hanya menggunakan hati yang merupakan antena spiritual untuk merasakan kehadiranNya lewat segala sesuatu, akan tetapi juga memfungsikan akal pikiran untuk merenungi peran-peran yang dimainkan oleh Allah SWT melalui apapun yang dikehendakiNya. Mereka mencari keagunganNya di langit, di bintang-gemintang, di rembulan, di mega-mega, di gunung-gunung, di sungai-sungai, di luas samudra raya, di mana-mana.
 
Karena seluruh makhluk yang bertebaran di alam semesta ini telah dipinjami wujud oleh hadiratNya, maka mustahil Allah SWT tidak memiliki sejumlah peran pada semua itu, seberapapun kadar dan prosentasinya. Dengan karunia ruhani yang dihidangkan oleh hadiratNya, melalui ketajaman mata batin (bashirah) orang-orang beriman itu pertama-tama akan menyaksikan energi-energi sekaligus perbuatan-perbuatanNya (af'alullah) pada apapun yang dipergoki, termasuk padi diri mereka sendiri.
 
Pada saat mereka mendapatkan tajallil af'al itu, tirai alam semesta akan tersingkap seketika. Ia tidak akan menjadi hijab lagi bagi mereka. Pada waktu yang bersamaan itu pula mereka akan merasakan puncak kenikmatan dari rasa tawakkal yang begitu anggun dan mempesona. Kenapa demikian?
 
Secara sufistik, jawabannya saya kira merupakan suatu kepastian. Yakni, ketika semua energi dan tindakan sudah disadari dan dirasakan bahwa sumbernya tidak lain adalah Allah SWT semata, orang-orang beriman itu akan betul-betul menyadari bahwa menciptakan rencana di luar rencanaNya, melambungkan kehendak yang tidak seirama dengan kehendakNya, memilih tujuan yang tidak sealur dengan tujuanNya, sesungguhnya sama saja dengan menabuh gendrang kesia-siaan, bahkan pengingkaran.
 
Itulah sebabnya tawakkal kemudian menjadi satu-satunya pilihan yang niscaya bagi mereka. Sayup-sayup tapi pasti, seakan terdengar sepotong sabda Nabi Muhammad SAW oleh pendengaran batin mereka: "Jaffatil aqlamu wa thuwiyatish shuhuf/ Pena-pena yang menulis segala takdir telah kering dan buku-buku yang mencatat takdir-takdir itu telah dilipat."
 
Tawakkal dalam konteks ini bukan terutama dibangun di atas fondasi keyakinan terhadap hadiratNya, akan tetapi sepenuhnya meluncur dari suatu kesaksian (musyahadah) terhadap kemahakuasanNya yang tunggal tapi sekaligus menyebar ke seluruh partikel yang ada di seluruh jagat raya. Dan posisi kesaksian itu jauh berada di atas posisi keyakinan. Pada keyakinan itu masih terbentang adanya jarak. Sedangkan pada kesaksian jarak itu telah luruh dan lumat.
 
Ketika kesaksian spiritual itu bertahta di atas puncak bukit ruhani seseorang, dia akan menyaksikan sifat-sifat Allah SWT itu jauh lebih gamblang dan nyata dibandingkan dengan makhluk apapun yang paling empirik di dunia ini. Kenapa demikian?
 
Di hadapan bashirah seseorang yang telah tersucikan dari segala kabut kedunguan, dari lumpur dosa-dosa dan dari debu-debu kefanaan, alam semesta ini sungguh sangat temaram sebagaimana lisutnya bayang-bayang. Sementara sifat-sifat Allah SWT yang merupakan pangkal dari tindakan-tindakanNya jadi senantiasa bertahta dan beribu-ribu kali lipat jadi lebih memukau ketimbang apapun yang paling indah dari jibunan makhluk-makhluk yang begitu artifisial dan akan musnah oleh waktu ini.
 
Sekarang kaidah ketauhidan itu berubah menjadi terbalik: kalau dulu pada awal mula mempelajari ilmu ketuhanan dalam wacana keislaman ada adegium yang mengungkapkan bahwa adanya alam ini menunjukkan adanya Allah SWT. Kini lalu menjadi pernyataan bahwa adanya Allahlah yang menunjukkan adanya alam. Bahkan orang-orang makrifat dengan nada sedikit menyindir melontarkan selajur pertanyaan: sejak kapan Allah SWT itu menjadi samar sehingga dibutuhkan adanya makhluk untuk menunjuk kepada kemahaberadaanNya?
 
Sungguh sangat beruntung orang-orang makrifat yang merasa tidak terpisah sejenakpun dengan Allah SWT. Dengan demikian mereka berarti mendapatkan puncak segala kenikmatan sekaligus keindahan. Suatu kebahagiaan yang senantiasa bersemayam di kesunyian dan kesucian hati yang dalam puisi di atas disimbolkan dengan idiom tumah. Kenikmatan hakiki seperti itu tidak mungkin mereka tukar dengan apapun. Wallahu a'lamu bish-shawab.
 
***
http://sastra-indonesia.com/2021/07/menemukan-allah/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati