Sabtu, 28 Juli 2012

Tagore, Kemerdekaan dan Tuhan Dalam Hati

Judul : Rabindranath Tagore, Puisi Sepanjang Masa
Penulis : IBG Agastia, IBM Dharma Palguna, Swami Rama, Narayan Champawat, Nyoman Tustthi Eddy, I Wayan Westa
Penyunting: I Wayan Westa dan Ni Made Tisnawati
Penerbit : Yayasan Dharma Sastra Denpasar 2002
Tebal : i-ix, 185 halaman
Peresensi : Mas Ruscitadewi
http://www.balipost.co.id/


JIKA ada kalangan yang merayakan kemerdekaan RI dengan aneka pertunjukan dan kemeriahan, maka Balai Bahasa Denpasar memilih merayakan HUT Kemerdekaan RI sekaligus mengenang kematian Rabindranath Tagore, salah satu dari sekian banyak “orang besar” yang dimiliki India. Acara yang berlangsung Minggu, 18 Agustus lalu disertai dengan diskusi dan peluncurkan buku yang berisikan tulisan tentang Rabindranath Tagore. Diskusi yang berlangsung hampir tiga jam tersebut menghadirkan IB Putu Suamba sebagai pembicara diikuti sekitar 30 sastrawan, budayawan, dan pencinta sastra.

Buku berjudul “Rabindranath Tagore, Puisi Sepanjang Masa” yang diluncurkan ini berisikan 13 tulisan, masing-masing dari IBG Agastia (dua tulisan), IBM Dharma Palguna (tujuh tulisan), Swami Rama (dua tulisan) serta Narayan Champawat, Nyoman Tusthi Eddy dan I Wayan Westa masing-masing satu tulisan. Agastia menulis tentang “Rabindranath Tagore: Gitanyali” dan “Rabindranath Tagore: Keindahan tak Terbatas”.

Sedangkan IBM Dharma Palguna menyumbangkan tulisan berjudul “Rabindranath Tagore Tukang Kebun dari Taman Keindahan Ilahi”, “Sang Mahaguru Rabindranath Tagore”, “Tukang Kebun dan Bayang-bayangnya”, “Sayap-Sayap Kematian”, “Kepada Tanah Jawa”, “Pujangga Keindahan”, serta “Rabindranath Tagore dalam Sastra Indonesia”. Tulisan Swami Rama berjudul “Bukan Pengorbanan tapi Penaklukan Tagore”, Narayan Champawat membuat tulisan berjudul “Rabindranath Tagore”, Tusthi Eddy menulis tentang “Tagore Penyair dan Yogi” serta I Wayan Westa membuat tulisan berjudul “Rabindranath Tagore: Fajar dari Timur”.

Semua tulisan tentang Tagore tersebut secara tidak langsung menempatkan Tagore sendiri sebagai manusia istimewa, yang pantas dicatat dan dikenang. Bukan saja sosok dan sikapnya sebagai manusia, pandangan dan karya-karya sastranya, bahkan termasuk juga tentang kematiannya. Karena Tagore begitu merdeka memandang kematian, atau bahkan “kematian” dan kemerdekaan itu satu adanya?

Pada halaman 124 buku ini, dalam tulisan yang berjudul “Sayap-sayap Kematian” Palguna mengutip sebuah puisi dalam tulisannya berjudul “Sayap-Sayap Kematian” yang ditulis pada hari ulang tahun ke-80 Tagore. Puisi yang ditulis pada ulang tahun terakhirnya (6 Mei 1941) diterjemahkan Phalguna tersebut berbunyi begini:

Hari ini di tengah-tengah hari kelahiranku, aku hilang/ Aku ingin di dekat diriku, kawan sentuhan lembut tangan-tangan mereka akan kubawa bersamaku/ Kasih terakhir ibu bumi/ Bagian anugrah kehidupan, berkah terakhir manusia/ Keranjangku kosong hari ini/ Segala yang harus kuberikan telah kuberikan semuanya/ Anugrah kecil yang kuterima sehari-hari/ Kelembuatn kasih, pengampunan akan kubawa bersamaku/ Ketika diatas rakit kecil kulakukan loncatan terakhir/ Menuju Pesta Terakhir tanpa suara.

Kemerdekaan hakiki juga menjadi dasar dalam pendidikan versi Tagore. Kemerdekaan dalam hidup menurutnya adalah hidup bersahaja dan berdekatan dengan kodrat alam, disertai kemerdekaan berpikir yang seluas-luasnya. Dalam kaitan kodrat alam sebagai dasar pendidikannya menurut Palguna, Tagore pernah berujar, “Pergilah dan carilah hidup di tempat dimana hidup itu nampak yang terindah. Janganlah pohon-pohon itu dibawa ke dalam kelas, tetapi kumpulkanlah anak-anak di bawah pohon-pohon.”

Makna kemerdekaan Indonesia, agaknya berusaha disejajarkan dengan pemikiran Tagore tentang kemerdekaan berpikir yang seluas-luasnya. IB Putu Suamba dalam makalahnya mengungkapkan, dengan jalan penyatuan yang dipilih Togore lewat buku “Sadhana”. “Realitas dan Tuhan bagi Tagore adalah dua entitas yang sama,” jelas Suamba. Ia kemudian memaparkan tafsirnya tentang sosok Tagore, yang menyebut Tuhan sebagai Satyam, Sivam, Anandam dan Sundaram (Kebenaran, Kesucian, Kebahagiaan dan Keindahan).

Menurut Suamba, Tagore memahami Tuhan sebagai pribadi. Tuhan menurutnya bukanlah suatu abstraksi metafisikawan. Ia adalah ideal nyata kehidupan dan aspirasi manusia. Manusia tidak tertarik dengan konsep Tuhan yang tidak bisa diajak berkomunikasi. Tuhan haruslah dapat didekati dan diajak berdialog. Bagi Tagore, ungkapan aku adalah engkau (Tattvam Asi) belumlah cukup, tetapi “Itu” haruslah dirasakan dalam hati. “Tuhan dalam konsepsi Tagore dapat direalisasikan hanya dalam pengalaman yang kuat, yaitu dalam konsentrasi kuat dan positif, sementara Absolut hanya dapat didekati secara negatif, neti, neti,” jelas Suamba.

Pada bagian yang lain dari buku ini, Tagore mengatakan, “satu hal yang saya ketahui dengan pasti, bahwa dalam hidup saya terdapat suatu saat, saat mana jiwa saya tersentuh oleh hal yang tak terhingga. Meskipun tak oleh hasil kerja pikiran, namun oleh suatu sinar kegembiraan yang tak terperikan”.

* Mas Ruscitadewi /1 September 2002

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati