Minggu, 23 Oktober 2011

Yang Tak Picisan dalam Roman Pergaoelan

Suryadi*
Padang Ekspres, 17 Mei 2009

BUKU ini membahas sebuah korpus karya sastra Indonesia yang muncul di akhir masa kolonial yang selama ini luput dari ‘mata (kurang) awas’ studi (sejarah) kesusastraan Indonesia karena dianggap picisan. Korpus itu disebut roman pergaoelan (RP), yang diterbitkan oleh Penerbit Penyiaran Ilmoe (1939-1942) di Bukittinggi.

Mengutip definisi dari penerbitnya sendiri, istilah roman pergaoelan kurang lebih berarti “berbagai macam warna, bentuk, dan gambaran dari pergaulan”. Tetapi di sisi lain istilah itu juga berarti sejenis “genre sastra, novel atau cerita tentang pergaulan dan hubungan [antar] sesama manusia” (p.69).

Dalam buku ini, Sudarmoko—dosen Fakultas Sastra Universitas Andalas (UNAND), sekarang jadi dosen tamu di Hankuk University, Korea—menelaah struktur dan konteks sosio-budaya dan kesejarahan RP. Ia membahas sejumlah aspek yang mendukung keberadaan RP, seperti penerbitnya, karya, pembaca, dan reaksi-reaksi politis dan literer terhadapnya.

Bab I (hlm.1-20) membahas efek kanonisasi dalam penelitian ilmiah dan kritik sastra Indonesia yang mengakibatkan karya-karya yang berada di luar mainstream menjadi terabaikan, kemudian melanjutkannya dengan paparan tentang prinsip-prinsip dasar sosiologi sastra dan ideologi dalam sastra yang menjadi landasan teoretis penelitian ini, dan diakhir dengan penjelasan mengenai struktur buku ini.

Keberadaan Penerbit Penyiaran Ilmoe (PI) dan konteks sosio-budaya dan politik yang melahirkan dan membesarkannya dideskripsikan dalam Bab 2 (hlm.21-62). Kehadiran PI tidak lepas dari perkembangan kota Bukittinggi (Fort de Kock) di awal abad ke-20 yang pada dekade-dekade berikutnya ikut menggairahkan pertumbuhan usaha penerbitam/percetakan pribumi. Bab ini memberi gambaran historis yang multi dimensi seputar usaha ini di daerah pada zaman kolonial: tentang para penggiat dan latar belakang pendidikan dan ideologi mereka, pemodalnya, produk-produk yang dihasilkannya dan strategi pemasarannya, serta pengawasan-pengawasan politis yang dilakukan Pemerintah Kolonial.

Bab 3 (hlm.63-112) menganalisa aspek intrinsik RP. Sebelum membahas aspek intrinsik empat contoh RP yang telah dipilih, penulis melukiskan kemunculan genre ini, dengan berbagai macam nama, di Sumatera pada tahun 1930-an. Hal itu dimulai dari terbitnya Madjalah Dunia Pengalaman sebelum kemudian muncul beberapa nama lain seperti Lukisan Pudjangga, Tjedrawasih, Gubahan Maya, dan Mustika Alhambra. Kemudian genre ini muncul pula di Padang di tahun 1940-an yang diberi nama Roman Indonesia (p.63-4).

Empat contoh RP yang dibahas penulis adalah Angkatan Baroe (Hamka, 1939), Kamang Affair (Martha [Maisir Thaib], 1939), Joerni-Joesri (Matu Mona, 1940), dan Rahasia Pembongkaran (Surapati, 1941). Sudarmoko menyajikan sinopsis keempat roman itu, menganalisa tema-tema utama masing-masing teks dan membahas pandangan ideologi (pengarang) yang terepresentasi di dalamnya. Ia menunjukkan bahwa hakikat RP adalah representasi dunia pergerakan dan nasionalisme anak muda bumiputera di daerah dalam ranah literer yang mencoba ‘melawan’ wacana politik, budaya, dan sastra bentukan kolonialis Belanda yang didominasi oleh pusat (Batavia).

Bab 4 (hlm.113-45) berisi paparan historis mengenai reaksi-reaksi seputar RP: yang berupa polemik menyangkut estetika dan dampak sosial genre ini maupun yang berupa reaksi politis dari Pemerintah Kolonial Belanda (dan kemudian Jepang) terhadapnya. Dalam bab penutup (Bab 5; hlm. 147-53) penulis antara lain menyatakan bahwa penelitan terhadap korpus RP telah memberi kontribusi dalam membuka pembicaraan yang lebih luas dan dalam mengenai sejarah kesusatraaan Indonesia dan keberadaan penerbit karya sastra di daerah, di luar lingkungan Balai Pestaka.

Buku ini memperkenalkan kepada kita banyak nama pengarang sastra Indonesia yang, karena karya-karya mereka diletakkan di luar karya-karya mainstream, tidak dikenal namanya dalam peta historis kesusatraan Indonesia, seperti Aziz Thaib, Maisir Thaib (Martha), Thaher Samad, Tamar Djaja, St. R. Alamsjah, M. Kasim, Hs. Bakry, D. Umri, Mohd. Hasan Tansa, Mahals, Aminar, Nuraji ZR, Merayu Sukma, SZ Kamisir, Fajoermiah, Suara Sutji, dan Roma-Nita – untuk sekedar menyebut beberapa nama.

Buku yang juga berisi ilustrasi ini—aslinya adalah thesis MA Sudarmoko di Universitas Leiden (2005)—berhasil mengungkapkan sisi-sisi lain dari dinamika dunia kesusastraan Indonesia di akhir zaman penjajahan. Seperti diungkapkan Umar Junus dalam pengantarnya (hlm. ix-xiii), Sudarmoko, yang dinilai berani keluar dari mainstream penelitian kesusaatraan Indonesia yang sangat bersifat kanonik (warisan kolonialisme Belanda), berhasil menggambarkan dimensi lain kesusastraan Indonesia di akhir zaman penjajahan.

Dalam pemahaman yang luas istilah kanon (canon) merujuk kepada pengakuan yang bersifat melembaga terhadap daftar karya yang dianggap patut dicontoh, seperti karya-karya yang merupakan sastra nasional sebuah negara. Istilah kanon juga merujuk kepada system of rules untuk menciptakan karya-karya tersebut. Secara tradisional kanon sastra dimaknai sebagai susunan kronologis para pengarang terkenal dan karya-karya sastra utama yang tetap bertahan dalam ujian waktu karena nilai guna intrinsiknya yang terkait selama beabad-abad oleh suatu kesatuan budaya.

Namun belakangan ini pandangan di atas telah diserang oleh kritikus yang berargumen bahwa kanon tradisional itu pada dasarnya adalah semacam konstruksi sosial yang, karena kecenderungannya mengeyampingkan minoritas tertentu, merefleksikan relasi kuasa ketimbang nilai-nilai estetika. Sudarmoko tampaknya adalah salah seorang dari golongan penggugat itu. Lewat buku ini ia mengungkapkan aspek estetika, sosial, budaya, ekonomi, politik, ideologi, bahkan agama yang amat menarik di balik kehadiran sebuah korpus ‘sastra pinggiran’ yang disebut roman pergaoelan, yang selama beberapa dekade (sengaja) dilupakan karena sudah terlanjur dicap picisan.
_________________
*) Suryadi, alumnus Fakultas Sanstra UNAND, dosen dan peneliti pada Faculteit Geesteswetenschappen Universiteit Leiden, Belanda
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2009/05/buku-yang-tak-picisan-dalam-roman.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati