Kamis, 07 Januari 2010

Sastra dan Islam Bagai Ikan dan Air

Sutan Iwan Soekri Munaf
http://www.suarakarya-online.com/

Amat menarik membaca tulisan Damhuri Muhammad yang diberi tajuk Sastra Islami dan Ketajaman Lidah Pena (Republika, Minggu, 26 Juni 2005). Cerpenis dan pengamat sastra ini terpesona melihat limpah ruahnya karya sastra terutama cerpen dengan label Islam pada akhir-akhir ini di negeri ini. Bersaman dengan keterpesonaannya itu, agaknya Damhuri juga mempertanyakan dengan kekhawatiran: Apakah sastra islami itu sungguh-sungguh eksis? Sejauh manakah ciri khas Islam dapat terpahami pada fiksi islami?

Apakah label islami yang ditempelkan di sampul buku serta justifikasi quranik dalam setiap karya-karya mereka, sudah cukup memadai untuk menyandang predikat sastra islami? Adakah parameter konstan yang dapat mengukur derajat keislaman karya sastra?

Kekhawatiran ini, apa pasal? Damhuri menyatakan : Kesimpangsiuran pemahaman terhadap sastra islami seperti dipertanyakan di atas, nampaknya masih menjadi problem mendasar yang belum terselesaikan bagi para penulis yang tekun melahirkan fiksi islami. Ini adalah akibat dari ulah memperlakukan sastra tak lebih dari sekadar medium demi meraih tujuan-tujuan dakwah.

Apalagi jika cerpenis ini menyimak di luar sastra, yang akhir-akhir ini muncul di layar kaca kita. Banyak sekali sinetron ditayangkan broadcast swasta kita, yang katanya berlabel Islam dengan TV sebagai medium dakwah, namun cenderung menjauh dari dakwah. Pasalnya, banyak sekali pemirsa yang menonton tayangan itu dicekoki dengan dunia hantu, kemusrikan dan ada upaya sekadar menakut-nakuti pemirsa.

Kendati begitu, saya tercenung selepas membaca kesimpulan cerpenis ini, yang menyatakan kesimpangsiuran ini akibat dari ulah memperlakukan sastra tak lebih sekadar medium demi meraih tujuan-tujuan dakwah. Apakah salah, jika sastra sebagai medium dakwah?

Pada hakikatnya sastrawan dan karyanya mempunyai tujuan berkomunikasi dengan pembacanya. Sesuai pendapat Harold D Lasswell, yang kemudian dijadikan salah satu teori komunikasi, bahwa saat manusia berkomunikasi selalu: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect. Maka sastrawan yang memiliki gagasan berupa karya itu, yang ingin disampaikan kepada pembacannya, tentu akan memilih medium sastra. Pasalnya, sang sastrawan sudah memperkirakan dampak dari gagasannya yang dikomunikaikan kepada pembacanya lewat medium sastra itu.

Sudah banyak karya sastrawan yang berdampak terhadap pembacanya, sehingga bangsanya berubah. Biar bagaimana pun, Chairil Anwar bukan sekadar mencatat peristiwa menjelang kemerdekaan dan selama perang kemerdekaan di negeri ini. Sajak-sajaknya ikut menggerakkan dan memberi inspirasi anak bangsa negeri ini pada masa itu, bahkan hingga masa sesudahnya.

Berangkat dari kenyataan itu, bagi saya, sastra memang merupakan salah satu medium untuk menyampaikan gagasan dan perasaan, saat berkomunikasi dengan pembaca. Tentu saja, sastra bukan satu-satunya medium berkomunikasi!

Sejalan dengan itu, apakah salah, jika ada sastrawan yang ingin menyampaikan gagasan dan perasaannya tentang Islam dalam medium yang dikenal sebagai sastra? Bukankah karya sastra itu harus mencerahkan dan memberikan sesuatu yang berarti bagi pembacanya? Dan hal ini merupakan tanggungjawab sastrawan

Seorang sastrawan yang berkediaman di Bandung, Juniarso Ridwan mengetengahkan tangungjawab ini dengan mengutip pendapat Jean Paul Sartre. Tanggungjawab seniman, seperti halnya pengarang, senantiasa memperhatikan keberadaan dirinya dalam lingkup berbagai peristiwa aktual di seluruh pelosok bumi ini. Pengarang, selaku seniman, tidak bisa mengurung dirinya di dalam ruangan terkunci menara gading, seolah tak peduli dengan alam sekitarnya.

Disebutkan lebih jauh, bahwa perlu adanya tanggungjawab pengarang terhadap kondisi lingkungan, terlebih-lebih terhadap dirinya sendiri. Tanggungjawab ini diperlihatkan dengan sikap pengarang yang dengan tegas memilih pihak di dalam setiap peristiwa. Sikap untuk memilih ini dilakukan dengan penuh kesadaran, tidak untuk mencari keuntungan atau untuk mencari kesempatan berpetualang.

Berdasarkan naluri asasi manusia; yang berpijak pada cahaya kebebasan. Pihak mana yang dipilih, tidak penting dilihat, sebab dengan itu berarti sudah terpenuhinya tanggungjawab pengarang terhadap lingkungannya, baik ruang dan waktu, maupun terhadap dirinya sendiri.

Jadi, wajar seorang sastrawan (beragama Islam) dalam rasa tanggungjawabnya untuk menyampaikan pencerahan Islam dalam medium sastra. Apalagi bila menyimak sejarah, kehadiran Islam yang disampaikan Muhammad atas perintah Allah, justru pada kurun berjayanya sastra, terutama syair atau puisi di tanah Arab. Dan merupakan hak Allah untuk menyampaikan pesan-pesanNya dalam medium sastra (puisi). Mungkin salah satu tujuan Sang Khalik agar pesanNya cepat sampai pada orang-orang yang memahami dan menggandrungi sastra di kawasan itu.

Simak saja ayat-ayat Allah yang mencakup kaidah-kaidah sastra, baik dari segi estetik dan artistik maupun pesanNya maha amat puitik. Hal ini menunjukkan Islam dan sastra seperti ikan dan air, seyogianya di mana Islam berkembang, maka sastra pun berkibar pula.

Dalam sebuah esei di internet, Aguk Irawan, yang seorang penyair, cerpenis dan novelis yang berkediaman di Kairo, mengutip pendapat Najib Kaelani, sastrawan tersohor Arab, berkebangsaan Mesir. Najib berpendapat dalam pengantar bukunya yang sangat memukau Madhal Ila Adab Al-Islami (Pengantar Sastra Islam), bahwa kehadiran sastra Islami tidak sedikitpun menodai kekuatan estetik dan nilai artistik. Justru menguatkan apa yang orang sebut dengan sastra, karena subtansi Islam dan sastra berjalan seiring, yaitu tertumpuh pada dua unsur, yaitu keindahan dan pesan moral.

Lebih lanjut, kata Najib, sastra Islami bersumber pada konsep Islam terhadap kehidupan. Dan luasnya konsep ini melampaui kapasitas imajinasi yang terkandung dalam sastra, mulai dari konsep kebendaan, alam dan metafisika, serta hubungan sosio-kultur antar ummat manusia. Karenanya membawa benderah dakwa Islam, menurutnya adalah membawa misi kemanusian yang juga sebagai ujung tombak dari sastra itu sendiri. Dengan demikian, kehadiran sastra Islami adalah mencoba membumisasikan Islam KRGatau nilai IslamKRG tidak melalui pintu formalitas. melainkan jalur yang bisa menembus segala ruang dan waktu, yang dibungkus dengan label sastra.

Mungkin yang jadi masalah, sebagaimana kekhawatiran Damhuri, bahwa penulis yang memperkuda sastra dalam penyampaian pesan tanpa mengusung nilai-nilai estetik dan artistik, sehingga sulit melahirkan karya yang berkekuatan pesan.

Namun, sejalan dengan itu, pembaca makin hari makin meningkatkan kemauannya membaca karya sastra yang berkekuatan pesan dan tidak meninggalkan nilai artistik. Pada saatnya, pembaca akan meninggalkan penulis yang memperkuda sastra sebagai medium dakwah. tanpa mengindahkan kaidah sastra. Karena, pada hakikatnya, pembaca bukanlah sasaran tembak yang diam, namun manusia yang penuh keunikan dan selalu berkembang.

Berangkat dari kenyataan ini, saya merasa bersyukur dengan limpah ruahnya kaya-karya sastra (terutama cerpen) yang diterbitkan sejumlah penerbit, baik berupa majalah maupun buku sebagaimana diutarakan Damhuri Muhammad. Sudah menjadi tanggungjawab sastrawan unuk meningkatkan kualitasnya, sehingga menghasilkan karya sastra yang mengusung pesan dakwah namun amat mengindahkan keartistikan dan estetik. Bila tidak, sastrawan kehilangan pembacanya! ***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati