Minggu, 08 Februari 2009

Puisi-Puisi Kirana Kejora

http://oase.kompas.com/
AKU TERJEBAK SKENARIOKU SENDIRI

Hari ini aku patah
Aku merasa jadi daun
Bukan eidelweismu lagi
Aku merasa kamu hilang
Diammu bukan emas
Tapi sebuah kemarahan padaku

Aku sering melupakan diri
Bahwa kamu adalah lelaki dengan kudanya
Yang terus bergulat dengan cairan-cairan darah
Memacu terus pelana bajamu
Melibas badai
Menyeruak di hutan cemara kisah

Aku serasa tak memiliki pagi, siang, malam
Senyapku tetap setia menjadi rasa

Kini
Jika aku kasih tahu tempatku
Apa kamu akan petik aku dan bawa terbang pagi ini membelah mentari?
Sebenarnya aku ada di dekatmu

Sapamu telah bangunkan tubuhku dari persinggahan alam sadarku
Lalu kau pergi begitu saja
Ah!
Kau ternyata jadi angin sesunyiku pagi ini
Jika kau elangku
Harusnya kau terbangkan aku untuk membelah mentari
Ah!
Kau nakal!
Rindu apa yang kau punya buatku yang hanya setetes embun di padang tandusmu?
Aku hanya sebutir debu, sehelai bulu ayam, sepenggal sabit
Kau merasa begitu sempurna buatku?
Ah!

Aku terhenti di ujung penantian tanpa kutoleh ke belakang
Mataku menatap ke semua penjuru jarum nadiku
Menyeruak tubuhku diantara ilalangmu untuk pencarian terakhir wujudmu
Biarkan aku meliukkan tubuhku di ujung gelisah
Menggelinjangkan lekuknya di tepian kisah
Tetaplah kau tenang arungi pergumulanmu
Aku sudah biasa jadi pesunyi
Pesunyi telah jadi darah dagingku
Lamunan dalam sunya adalah santapanku
Sejak badai hidup dera bathin
Dan lahirku sebagai eidelweis ungu

Kubaru saja rajam rinduku ke kamu dengan pinset sayapku sendiri
Darahku mengucur
Membanjiri bugil tubuhku yang iklas menerimanya
Karena ku tahu
Penderitaan telah kusambut
Ketika kumiliki cinta buatmu

Pagi ini
Tubuhku yang terlihat siluetnya karena mentari berhasil menembus kain tipisnya
Lari tergopoh-gopoh menyeruak hutan cemara kembaramu
Namun betapa lunglai tubuhku
Ketika tapal kudamu tak bisa kuendus lagi
Rasanya ingin kusudahi mimpi panjang ini
Aku harus bangun
Kucubiti kulit tubuhku hingga membiru
Kutepuk pipiku hingga terasa ngilu
Wake up eidelweis!
Biarkan lelakimu pergi dengan kudanya
Dia hanya ada dalam puisimu…no more
Begitu angin katakan padaku pagi ini
Tapi bukankan dia juga sang angin itu sendiri?
Ah!
Membingungkan kisah konyolku kali ini

Angin
Mengakulah sekarang padaku
Aku tlah jujur padamu selama ini
Diammu bukan emas lagi
Namun diammu karena kau menguji kesetiaanku pada senyap di puncak gunung
Aku tak memiliki pagi,siang,malam
Menatap langitpun aku tak mampu
Karena ku takut kembali punya rindu padamu yang tak bisa kujumputi
Sekarang jawab
Dimana kamu melihatku?
Apakah masih nampak kuntuman eidelweis ungu itu pada tatap liar mata elangmu?
Ah!
Bukankah angin itu adalah kamu sendiri elang?
Shitt!
Stupid love in my mind!

Bhumi Menteng Dalam, 061108, klimaks kefrutrasian yang benar-benar membodohi hati
Where r u eaglenest? Your silent not gold!



KESAKITAN YANG TERLAMBAT

Semua tanya tak harus dijawab
Meski semua tanya memiliki jawab
Sms ini mungkin tak penting bagimu
Sudah basi
Aku tahu ini
Tapi hatiku lega bisa menulisnya di sini
Apa benar lelaki itu di hatinya selalu ada lebih dari satu perempuan?
Gambar itu tak bisa bohong
Mataku menatap
Logikaku meratap
Ada perempuan di dalam cermin kamarmu
Seorang perempuan muda
Mungkin seorang gadis
Yah!
Gadis yang hanya statusnya
Atau gadis yang baru hilang kegadisannya karenamu
Aku tak tahu dan tak mau tahu lagi
Karena semua telah terjadi
Kita sudah habis
Kita sudah pergi
Kita sudah nggak ada lagi
Aku tak berhak memvonismu selingkuh
Meski tanggal gambar itu ter-upload sebelum kita putus
Karena perahumu tak lagi tertambat pada dermagaku
Kau pergi dariku
Karena
Hatimu terluka
Karena
Aku kasar katamu
Kau inginkan wanitamu lembut bertutur
Namun kini
Gambar perempuan belia dalam cermin kamarmu itu telah menjadi jawaban atas lukaku yang telah dulu ada
Dunguku kali ini terpelihara dan bagus terrawat!
Kesakitanku telah terlambat!

Menteng Dalam, 020109
Usai menikmati senyap di apartemen Taman Anggrek
Usai memelototi foto-foto di rumah mayamu….



KU HANYA BILANG

KAU AKAN DATANGI AKU KETIKA RINDUKU MEMUNCAK
ITU KATAMU
LALU
INI JAWABKU
RINDUKU PADAMU YANG BARU SEPENGGAL SABIT, BUATLAH MENJADI PURNAMA
CARILAH CARA HINGGA PURNA
KALAU KAU MEMANG PUNYA CINTA YANG SEBENARNYA
TAPI
TUNGGU
KUBISIKKAN INI PADA DAUN TELINGAMU YANG SEXY
BEGINI
AKU BUTUH KEHANGATAN KINI
JADILAH BARA API PADA TUNGKU HATIKU INI!

Menteng Dalam, 200109
Kedewasaanmu kuharap datangiku kini



PADMA KUNING

Aku lelah terus kau kultuskan jadi eidelweis
Karena harus terus setia padamu di puncak senyap
Kamu bilang aku diperbudak ego
Ego yang mana dan bagaimana?
Kali ini aku ingin jadi padma kuning
Air mata sepiku telah jadi batu
Jadi aku tak kan basahi kelopakku dengan bulirannya
Kamu pikir aku lemah karena turun tahta dari puncak ke tanah?
Atau akan tenggelam dalam kolam yang memutari tubuhku?
Kamu keliru
Kodratku selalu terapung di atas airnya
Bebas mengembangkan daunku
Berenang dengan riang di kecipaknya
Tetaplah kamu terus dengan sorot angkuhmu bertengger di sana
Kenapa pagi ini kamu bilang langitmu di Nagoya?
Buat apa?
Terbanglah kemana kamu suka
Jangan terus kelopakku kamu pelototi dengan keliaran imajimu
Aku bosan!
Ah!
Pergilah cepat kamu ke langitmu
Atau kembalilah menjadi elang kutub
Jumputilah sakura-sakura di bhumi Nagoya dengan tajam paruhmu
Cemburuku sudah habis
Aku bukan eidelweismu lagi
Aku kini setia menjadi padma kuning dengan kata pedas teriring
Begini,
Duniamu sulit kutembus
Karena kamu memang tak pernah siap membawaku ke sana
Dan kini
Aku ingin menyejukkan birahiku kembali dengan genangan air yang memadatkan sintal tubuhku

Bhumi Menteng Dalam, 81108
Bawalah pulang sakuramu, lupakan eidelweismu
El…kamu el…ek!
Mbencekno!

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati