Jumat, 26 Desember 2008

Halloween, Saksi Keteledoran dan Keserakaan “Russell”

Judul Novel : Cincin Monster
Judul Asli : Russell Troy; The Monster’s Ring
Penulis : Bruce Coville
Penerjemah : Venti
Penerbit : Matahati, Jakarta
Cetakan : 1 (pertama), 2007
Tebal : 114 halaman
Peresensi : MG. Sungatno
cawanaksara.blogspot.com

Dewasa ini, kasus-kasus kerusuhan yang timbul akibat kenakalan remaja (anak muda-mudi) dari tahun ketahun semakin menunjukkan geliat yang meresahkan masyarakat. Remaja yang seharusnya belajar giat dan menyiapkan bekal khusus untuk menyongsong kehidupan masa depan yang lebih cerah, terjebak dalam kubangan keinginan-keinginan untuk meraih kepuasan yang sifatnya sementara dan tidak menghasilkan kemanfaatan yang cukup berarti.

Inilah salah satu alasan yang mendasari novelis Bruce Coville untuk turut mengapresiasi merebaknya kenakalan-kenalakan anak muda yang menyulut keresahan tersendiri bagi masyarakat. Dalam konteks ini, Bruce mengajak para kaula muda untuk mempertahankan potensi positif yang telah dimiliki dan mengajak bagi mereka yang sudah terlanjur berbuat sesuatu yang sifatnya merugikan diri sendiri dan orang lain untuk memperbaiki diri dan berusaha tidak mengulangi perbuatan negatif tersebut.

Bagi Bruce, untuk merealisasikan kepedulianya terhadap masa depan generasi muda agar lebih baik, tidak harus memberikan hukuman yang pedih bagi mereka yang sudah berbuat kesalahan dan menjejali nasihat-nasihat yang dalam penyampaiannya terkesan kaku, kering dan tidak toleran. Pelajaran dan hukuman dapat disentuhkan pada generasi muda dengan melakukan pendekatan emosional dan memilih momen yang sekiranya lebih mendukung hadirnya esensi pelajaran atau hukuman pada objek yang dituju.

Dalam konteks ini, Bruce memilih jalur pendekatan emosional yang muncul dari hobi dan tradisi lingkungan para generasi muda yang hendak ‘dibidik’. Halloween, sebagai salah satu acara yang telah men-tradisi dan tersakralkan ditengah kehidupan orang-orang barat dan generasi-generasi muda mereka, dijadikan Bruce sebagai media dalam melancarkan misinya mengawal generasi muda “orang-orang barat”. Acara yang terselenggara pada malam hari tanggal 31 Oktober itu sejatinya dijadikan bangsa Eropa kuno untuk merayakan berakhirnya musim gugur dan menyambut hadirnya musim semi sekaligus sebagai manifestasi penghormatan mereka terhadap ruh-ruh para santo Katolik, yang disepakati pada tanggal 1 November. Konon pada malam itu pula, roh-roh para penguasa kehidupan di bumi, bangkit dan menyertai kehidupan manusia pada saat itu, yang selanjutnya disimbolkan dengan memakai kostum-kostum horor dalam merayakan malam Hallowen tersebut.

Russel, sebagai tokoh utama yang dijadikan Bruce dalam menyampaikan keinginannya terhadap pembaca, menjadi bangga ketika dirinya memiliki kostum paling horror dan dikagumi semua peserta yang hadir pada perayaan Halloween dikotanya. Yang lebih membuat Russel senang, kostum yang digunakannya tidak berupa pakaian yang terbuat dari benang ataupun kulit binatang, melainkan perubahan fisik yang sesuai dengan keinginannya.

Kostum ajaib yang pernah dipamerkan Russel pada beberapa teman disekolah dan diketahui gurunya sebelum malam perayan Halloween itu, menjadikan salah satu temannya memiliki sifat iri dengki. Tetapi hal itu tidak menjadikan Russel bergeming sedikitpun karena kostum yang dimilikinya tidak mugkin ada yang menyaingi dan dia bisa merubah bentuk sesuai keinginan.

Optimis Russel dalam mendamba kostumnya yang tiada duanya itu terbukti pada malam perayaan yang sedang terselenggara ditengah-tengah kota yang diterangi manisnya bulan purnama. Tidak ada salah satu diantara peserta yang kostumnya mampu menyamai atau menyaingi milik Russell, apalagi pada malam puncak perayaan itu Russel mengubah bentuk fisik hingga menjadi seekor binatang besar dan bersayap dipunggungnya.

Ironisnya, karena saking dikuasainya nafsu untuk menjadi orang yang dikagumi dan diakui akan kekuatannya oleh orang lain, Russel lalai terhadap aturan yang telah diberikan oleh pemberi kekuatan pada dirinya. Yakni, larangan dalam menggunakan kekuatan yang bersumber dari sebuah cincin untuk merubah fisiknya menjadi monster yang bersayap disaat malam-malam bulan purnama. Kajadian fatalpun segera menimpa Russel. Ia tidak bisa mengembalikan wujud aslinya kebentuk semula, sehingga membawanya pada penyesalan yang mendalam.

Saking putus asa dan penyesalannya yang telah lalai terhadap aturan kesepakatan yang diperkuat dengan teguran makhluk suruhan dari pemberi cincin ajaib tersebut, Russel dengan susah payah, malu dan segudang penyesalan yang masih menggelayutinya, berusaha mencari pemberi cincin untuk minta maaf dan meminta dikembalikan dirinya pada bentuk semula. Walaupun dengan berat hati, setelah bertemu dan mendengarkan penjelasannya tentang keinginan untuk menyelamatkan temannya, Eddy, dari gangguan segerombolan pemuda-pemuda bejat dimalam Halloween -yang menurutnya hanya bisa diselamatkan dengan kekuatan yang terdapat dalam dirinya, pemberi cincin sekaligus gurunya itu memaafkan. Tanpa sepengetahuan Russel, yang sedang tertidur karena kelelahan, orang tua tersebut mengembalikan Russel dalam wujud yang semula. Sebagai hukuman kakek penyihir itu menyita kembali cincin yang telah diberikannnya kepada Russel. Tidak lama kemudian, kegembiraan pun menyeringai dari diri Russel dan bersumpah tidak akan mengulangi keteledoran tersebut.

Dalam novel inilah, Bruce meracik pelajaran-pelajaran dan teguran santai –tapi mengena- terhadap pembaca, khususnya kaula muda, untuk mengimplementasikan nilai-nilai subtantif yang terkandung dalam perayaan Halloween. Novel tipis tapi unik ini, walaupun dalam kepenulisannya menyelap-nyelipkan pelajaran dan teguran aktual yang orientasinya menuju cerahnya masa depan generasi penerus kehidupan, tetapi tetap tidak menanggalkan aroma-aroma kemunculan dan berseminya tradisi Hallowen yang dewasa ini telah melebar diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

*) Aktivis Scriptorium Lintang Satra Yogyakarta.
http://sastra-indonesia.com/2009/01/halloween-saksi-keteledoran-dan-keserakaan-%e2%80%9crussell%e2%80%9d/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati