Kamis, 23 April 2020

Sutardji dan Nurel dalam Kesusastraan Indonesia

Imam Nawawi *

Kalamuna Lafzhun Mufidun Kastaqim
wasmun wa fi’lun tsumma harfunil kalim.
Wahiduhu kalimatun wal qawlu ‘amm
wa kilmatin biha kalamun qod yuamm.

Artinya:

Kalam (menurut kami) adalah lafaz yang berfaedah seperti ‘Istaqim’
(Gabungan) Isim, Fi’il, dan Huruf adalah Kalim.
Satu dari Kalim adalah kalimat, dan Qaul itu (bersifat) umum
dan Kilmah terkadang dimaksudkan akan Kalam.

Dari abad ke 13, dua bait atas seorang ahli bahasa Arab kelahiran Jaen, Spanyol, Ibnu Malik (w. 672 H /22 Februari 1274 M) dalam pembuka Al-Khulasa al-Alfiyya di atas, menyerupai “meja bundar” yang tersedia teruntuk Nurel Javissyarqi (NJ) dan Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri (SCB). Dua penyair ini semestinya memang terus cekcok selamanya, tetapi sekaligus dari diri masing-masing harus “legowo,” di hadapan generasi muda mereka berdua.

Nurel merupakan penyair yang serius mengkritik Sutardji lantaran kredo puisinya. Kredo Puisi SCB, sebagai suatu spirit yang berhendak “memanusiakan” kata, serta tidak “mengkeledaikan” kata. Maksudnya, jangan sampai sebuah kata yang tidak berdosa dan tak tahu apa-apa, disuruh memikul beban makna ke mana-mana.

Di titik ini saya bersepakat dengan Sutardji, yakni kata tidak berkewajiban mengusung makna. Alasannya? SCB sedang membelajari apa yang oleh para sastrawan Adab disebut “Kalimah.” Mazhab Sutardji adalah aliran Kalimah. Kredonya soal Kalimah.

Kalimah dalam sastra Arab adalah kata dalam pengertian sastra Indonesia. Kalimah dalam sastra Arab tidak berkewajiban untuk “Mufid” (mengandung makna yang dapat dimengerti). Andai saja Sutardji, atau kita semua di sini (para penyair) menyusun huruf-huruf Alfabet dari A hingga ke Z secara acak, kemudian menganggapnya itu puisi, maka sah kita terima. Itulah susunan Kalimah.

Dan Nurel juga sah berkeberatan atas pandangan Sutardji. Puisi-puisi Nurel sekalipun gelap, tetap mengusung makna yang “Mufid.” Sekalipun pembaca seperti saya gagal mendapatkan makna yang mewakili pikiran penyair, tetapi saya melakukan penelitian atas diri saya sendiri dengan medium puisi-puisi Nurel.

Ketika meneliti diri sendiri, saya melihat diri pribadi mendapati makna-makna dari puisi-puisi Nurel. Semakin ditekuni dan dihayati, makna tersebut kian jelas. Atau, kadang memperbaharui makna sebelumnya. Terlepas saya memperoleh makna yang jelas ataupun samar, puisi Nurel tetaplah bermakna.

Pada titik kebermaknaan inilah, puisi Nurel berseberangan dengan kredo puisi Sutardji. Nurel Javissyarqi bermazhab “Kalam,” bukan “Kalimah” seperti kredo puisi Sutardji Calzoum Bachri. Dan dua aliran ini, memang harus dikembangkan oleh pendukung masing-masing, ataupun oleh para penciptanya sendiri.

Saya sebagai pembaca jujur tidak keberatan dari dua corak tersebut. Saya malah bersepakat dengan keduanya, SCB dan NJ. Jika ada yang bertanya: apakah Nurel dan Sutardji berbeda? Jawaban saya: iya, dan tidak. Mereka berbeda secara aliran, serupa dalam medium: ucapan.

“Ucapan” di dalam sastra Arab disebut “Qaul.” Ibnu Malik menyebut Qaul meliputi Kalimah ataupun Kalam; Qaul dapat menerima Kredonya Sutardji, sekaligus idenya Nurel Javissyarqi. Sederhananya, Sutardji menulis puisi, Nurel menulis puisi. Mereka sama-sama menyampaikan Qaul. Qaul itu kemudian ditangkap oleh pembaca (readers), baik secara positif maupun negatif, ofensif ataupun defensif. Dalam payung Qaul inilah, Sutarji dengan Nurel, sepenuhnya serupa.

Pertanyaannya: bagaimana posisi Sutardji dan Nurel di hadapan “readers” yang tidak punya minat serta perhatian atas mereka berdua? Kita bersyukur, bilamana mendapati para pembaca Sutardji dan Nurel, kemudian mereka memberikan respon, baik positif maupun negatif. Lantas, bagaimana jikalau pembaca ini abai?

Bukankah bagi sebagian orang, isu Covid-19 misalnya, lebih menarik dari puisi-puisi Sutardji dan sajak-sajak Nurel? Bukankah bagi sebagian orang, kata-kata Jokowi lebih sanggup menyedot perhatian dibanding puisi SCB dan NJ? Lantas, bagaimana menilai ide-ide Sutardji dan Nurel di hadapan orang-orang yang acuh tak acuh pada mereka?

Inilah mazhab terakhir, yang di dalam sastra Adab disebut aliran “Kilmah.” Perhatikan sekali lagi dengan lebih teliti: Kilmah itu berbeda dari Qaul, berbeda dari Kalimah (plural: Kalim), maupun dari Kalam. Aliran Kilmah adalah yang mengapresiasi segala-galanya, baik yang datangnya dari pendukung Sutardji maupun Nurel; penentang Sutardji maupun Nurel; bahkan orang-orang yang tidak dapat menerima sekaligus menolak (sukut, diam, abstain) atas kehadiran SCB dan NJ.

Kilmah menurut Ibnu Malik, kadang dimaksudkan untuk Kalam, kadang juga tidak. Saat tidak dimaksudkan sebagai Kalam, maka Kilmah dimaksudkan selain Kalam, seperti Kalimah atau Kalim dan Qaul. Para pendukung aliran Kilmah ini dalam bentuknya paling ekstrim akan menempatkan setara puisi-puisi Sutarji, puisi-puisi Nurel, maupun ceracau orang-orang yang sering kita jumpai di jalan-jalan yang berpakaiah lusuh dan berpenampilan kumal.
Wallahu a’lam bis shawab.

*) Santri Madura. Pecinta Kebudayaan. Penggemar kopi Madura.
http://sastra-indonesia.com/2020/03/sutardji-dan-nurel-dalam-kesusastraan-indonesia/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati