Kamis, 15 September 2011

Franz Schubert (1797-1828)

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=471

Franz Schubert (31 Jan 1797 – 19 Nov 1828), komponis berkebangsaan Austria. Ketika berusia lima tahun, ayahnya sudah mengajarkan berbagai hal musik. Enam tahun kemudian masuk sekolah musik terkenal di Wina. Sementara itu menggubah karya musik. Lagunya pertama dihasilkan diusia 17 tahun “Gretchen at the spinning whell.” Menjadi guru, berhenti karena perlu banyak waktu menulis karya musik. Demi membiayai hidup sehari-hari memberikan les piano. Kadang menulis delapan lagu perhari. Bahkan tidur tanpa melepas kacamatanya, supaya bisa langsung menulis jika terbangun di tengah malam peroleh ide sebuah lagu. Sebelum berusia 20 tahun, telah menulis enam simponi. Secara keseluruhan menghasilkan sembilan simponi. Karya-karya Schubert meliputi karya musik dalam berbagai bentuk orkes, dengan ukuran berbeda-beda. Menulis 100 lagu, yang sampai kini dianggap terbaik, Ave Maria, Who is Sylvia?, The Trout, dan Serenade. Schubert meninggal di usia 31 tahun, tapi sudah mencipta hampir 1.000 karya musik. {http://id.wikipedia.org/wiki/Franz_Schubert}

Pada suatu persimpangan jalan di sekitar kota Wina, dimana Beethoven sering lewat kalau ia kembali dari jalan-jalan, kerap kali dilihat orang, seorang anak muda menunggu-nunggu di situ. Ia menanti sebab telah menjadi keinginan dan cita-citanya yang tinggi demi bertemu Beethoven. Anak muda itu Franz Schubert. Angan-angannya ini tak terpenuhi. Tidak pernah bisa berbicara dengan Beethoven. Bukankah pada kejadian kecil ini, terletak simpul suatu nasib yang terdapat pada hidup dan seninya? Ia banyak bercita-cita, tapi tak pernah mencapainya. Schubert ialah manusia dengan hati tak peroleh kepuasan, seniman dari yang tak selesai. Banyak tidak terselesaikannya, simfoninya yang terindah, suatu kwartet gesek, trio gesek dan amboi… juga hidupnya. Usianya baru 31 ketika meninggal. {J. Van Ackere, di buku Musik Abadi, terjemahan J. A. Dungga, Gunung Agung Djakarta, tahun lenyap, judul buku aslinya Eeuwige Muziek, diterbitkan N.V. Standaard-Boekhandel, Antwerpen, Belgie}.

Sebelum jauh mengupas musik Schubert. Aku kan sedikit mengungkap:

betapa berat memasuki selubung nasib seseorang, apalagi dirinya seniman sejati.

Laksana ditimpahi gunung dengan batu-batu besar gagasannya.

Ini sungguh melelahkan, maka seyogyanya melaksanakan dengan kegigihan.

Kala menyusupi ketakdiran para seniman, mendapati resiko berbeda-beda.

Bersesuaian kedirian serta karyanya, seolah menghamili ruh ruhaniah paling rahasia.

Berusaha menggerak-gerakkan kemungkinan intuisinya bekerja.

Sedapat itu, mengolah dengan kehati-hatian, agar tidak lepas dari harapan yang dituju kembangkan.

Kefatalannya bisa terhanyut pula sulit melepaskan diri, dari yang telah dikupas.

Namun pahalanya, sekeluar dari kepompong tersebut, dikaruniahi kemegahan mental luar biasa.

Menambah dinaya menjejakkan mutumanikam raga bathin mensukma, ke tapak-tapak selanjutnya.

Jikalau kucoba mengidentifikasi karyanya, musik Schubert semacam olahan bentuk dekradasi jiwa.

Penurunan kwalitas dari harapannya, perusakan atas kecemasan pribadi. Mimpi-mimpi tak selesai, hantu kerap meneror tiap pagi.

Pun malam-malam suram dijadikan bahan ciptaannya. Seperti diharuskan sesuatu, yang dirinya sendiri tak sanggup mengurai jauh.

Selalu nada-nada puitisnya memancarkan cahaya, lantas berbalik ke dalam diri terpencil.

Menikmat keganjilan itu, Schubert menemukan tempat duduk nyaman. Kala pendengarnya merasai juga, kegetiran yang dialami.

Menggerus jiwanya bersamaan jiwa-jiwa penyaksi, tergerus dalam bunyi-bunyi serupa.

Lengkingan pahit keraguan, dendam tak tersalurkan, rindu mengoyak kalbu kering.

Atau suara menggelegak tetapi putus di tengah jalan nasib teramat sunyi.

Schubert, lambang keterpencilan insan, berontak di alam kesendirian.

Memandangi pegunungan bukan baginya, lautan maha luas pun tidak untuknya.

Hidupnya terpuruk dalam keminderan jiwa teramat sangat.

Kelembutan musiknya merindingkan bulu-bulu malaikat hingga menjatuhkan buliran air mata, melihat sosoknya bersimpuh di sudut kelam jagad raya.

Tidakkah itu memancarkan ketekunan tinggi? Kesemangatan terus ditempa pada legam batu malam, pula hari-hari siang tatapan nanar kecewa.

Rindu tak terbalas menjelma kasih sayang abadi, itu musiknya berkumandang ke belantara umat.

Menyusupi kelenjar kepemudaan, merongrong pori-pori demi berlubang besar. Bahwa dirinya pun memiliki nilai-nilai kemanusiaan sejati.

Retak cermin memantulkan ribuan cahaya, tak hendak purnakan melodi, dibiarkan berserak serupa nasibnya.

Laki-laki bertanggung jawab pada setiap pergulatan bathiniah, dalam keseluruhan menatap masa depan.

Aku bayangkan Schubert senantiasa dalam kejiwaan genting, yang mengeluarkan nafas-nafas terpaksa.

Pada ketinggian gunung di sisi jurang, melarutkan seluruh sepi bersimpan maut.

Digoyang ubun-ubunnya atas keleluasaan angin was-was paling cemas.

Ada pusaran sanggup menerbangkan angan menjadi pahit kenyataan.

Keterlelapan gelap, kesuntukan ganjil, awan dekat menjatuhkan kecupan bening mendiami kekalahan.

Seperti pertemuaan terakhir, perjumpaan dikenang perih, dirawatnya bersama gesekan masa-masa.

Waktu tak banyak memberi kesempatan lega, pengejaran yang penghabisan di tengah laluan.

Atau raut pucat gentayangan, mencari jasad terlupa jalannya pulang.

Pintu-pintu tertutup, telinga-telinga abai, namun terus digemuruhi suara-suara kekekalan.

Hanya dirinya beserta waktu sanggup menterjemah.

Schubert menghela nafasan panjang, tarikan tersengal gejala keabadian.

Meruapi tubuh di antara tumpukan buku kilatan cahaya, keluar-masuk melalui kelenjar kepalanya.

Menghujam ke jantung hidup. Nafas-nafas cemerlangkan yang rela menyemai musiknya, atas kekhusyukan jiwa muda.

Buah-buahan mentah segar, demi merangsang pertumbuhan janin pemikiran umat manusia.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati