(Tanggapan terhadap Kritik Ivan Denisovitch)
Mahmud Jauhari Ali
–Radar Banjarmasin
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas adanya kritik terhadap sebuah buku yang baru saja diterbitkan oleh Balai Bahasa Banjarmasin. Buku yang disusun oleh sebuah tim ini telah berhasil menjadikan masyarakat Kalimantan Selatan membaca isinya. Bahkan, saya berani mengatakan bahwa buku ini telah berhasil menciptakan proses berpikir kreatif dari para pembacanya. Hal ini terbukti dengan adanya kritik membangun dari salah seorang pembacanya yang notabene adalah sastrawan Kalimantan Selatan di kolom Cakrawala Radar Banjarmasin terbitan Minggu, 14 September 2008. Penulis turut menyampaikan terima kasih kepada bung Ivan atas kritik yang telah membuat otak penulis bekerja membuat sebuah coretan untuk sekadar berbagi pengetahuan walau sedikit. Semoga pula kritik tersebut membangunkan pemikiran dari pihak tim penyusun buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan untuk merevisi hal-hal yang menjadi kelemahan dan menambahkan kekurangan dalam buku tersebut sebagaimana telah diungkapkan bung Ivan dalam tulisannya itu.
Buku berisi bersih 206 halaman ini merupakan hasil kerja keras tim penyusunnya untuk mendokumentasikan kehidupan sastra dalam bentuk cetak. Penulis sengaja tidak menyebut Balai Bahasa Banjarmasin yang menyusunnya, tetapi dengan sebutan tim penyusun. Hal ini penulis maksudkan untuk menghindarkan anggapan bahwa seluruh orang Balai Bahasa Banjarmasin yang menyusunnya. Padahal hanya beberapa orang saja atau hanya segelintir manusia saja yang terlibat dalam penyusunan buku tersebut. Dalam program kerja Balai Bahasa Banjarmasin, untuk penyusunan buku tersebut hanya melibatkan delapan orang tenaga penyusun, yakni Drs. Saefuddin, M.Pd., Dahliana, S.Pd., Musdalipah, S.S., Siti Akbari, S.S., Rodisa Edwin Abdine, S.Pd., Sri Wahyu Nengsih, S.Pd., Nidya Triastuti Patricia, S.S., dan Yoga Sudarman.
Menanggapi kritik atas buku ini, memang tidak dapat kita bantah bahwa buku ini memiliki kelemahan. Mungkin wajar bahwa sebuah buku memiliki kelemahan karena pada hakikatnya ciptaan manusia jauh dari sempurna. Buku sebagai ciptaan manusia tidak pernah ada yang hanya memiliki kelebihan. Di balik kelebihan, tentu ada kelemahan sebagai bukti bahwa kita hanyalah makhluk, bukan Tuhan Yang Maha Pencipta. Inilah salah satu kesadaran yang harus kita miliki sebagai hamba Tuhan.
Meskipun demikian, tentulah kita harus semaksimal mungkin menciptakan sesuatu dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan manfaat bagi diri kita dan orang lain. Melihat dan membaca serta mengoreksi buku yang baru terbit ini, penulis mengatakan dengan jujur bahwa tim penyusunnya memang harus merevisi dan menambah isinya agar kualitasnya lebih baik dan lebih legkap isinya daripada saat ini. Penulis melihat adanya sedikit kesalahan dan kekuranglengkapan dalam buku ini.
Penulis mengibaratkan buku ini seperti ember plastik yang tidak penuh berisi air dengan sedikit bintik hitam. Artinya, masih ada kekosongan yang harus dilengakapi dan diperbaiki sebagiannya yang masih salah dalam buku ini. Sebagai contoh, masih banyak sastrawan kreatif dan produktif yang belum dimuat dalam buku ini, baik angkatan dahulu maupun angkatan terbaru. Sastrawan angkatan dahulu yang biodata lengkap dan karya-karya serta akivitas-aktivitas sastranya tidak dimuat dalam lema tersendiri pada buku ini, misalnya adalah Abdul Karim Amar yang merupakan sastrawan Kalsel angkatan 70-an asal Kertak Hanyar. Padahal dalam buku itu disebutkan nama beliau, tetapi tidak sebagai lema tersendiri, yakni pada kalimat pertama paragraf ketiga di halaman 195. Seharusnya jika sudah disebutkan namanya, berarti beliau diakui sebagai sastrawan Kalsel. Karena itulah, seharusnya biodata, karya-karya, dan segala aktivitas sastrawan yang bersangkutan dimuat dalam lema tersendiri.
Begitu pula dengan sastrawan-sastrawan muda saat ini banyak tidak disebutkan dalam lema-lema tersendiri dalam buku ini. Seperti kasus Abdul Karim Amar, kasus Sandi Firly sebagai sastrawan muda yang produktif saat ini namanya hanya dimuat pada lema lain, yakni misalnya dalam kalimat kedua pada paragraf kedua di halaman 23. Dapat kita katakan bahwa perkembangan sastra terkini (mutakhir) dalam segala hiruk-pikuknya tidak disertakan di dalamnya. Selain itu, penjelasan sebagian besar lema yang sudah ada juga harus diperbanyak. Sebagai contoh, penjelasan lema Amanah Ibu pada halaman 25 sangat kilat. Sinopsis novel tersebut sama sekali tidak dituliskan walau hanya sekilas info.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam buku ini pun masih ada yang salah. Sebagai contoh, kesalahan yang nyata terdapat pada kalimat kedua dalam paragraf keempat halaman 24, yakni kata mempublikasikan. Seharunya kata itu ditulis memublikasikan dan bukan mempublikasikan (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga halaman 902). Dalam morfologi bahasa Indonesia, jika prefiks meng- diimbuhkan pada kata berawal huruf p, tentulah huruf p itu mengalami peluluhan. Jadi, prefiks meng- yang diimbuhkan pada kata publikasikan menjadi memublikasikan.
Hal-hal di atas perlu direvisi dan ditambahkan karena dengan adanya revisi dan penambahan, buku ini akan lebih memberikan manfaat dalam dunia sastra di Kalimantan Selatan khususnya dan di alam jagat raya pada umumnya. Satu catatan penting yang harus dilakukan oleh tim penyususn buku ini adalah kerja sama dengan para sastrawan, bukan sebagian sastrawan saja. Selama ini memang dalam penyusunannya hanya melibatkan beberapa sastrawan sebagai pengumpul naskah. Ini merupakan salah satu akar dari kesalahan yang menyebabkan kelemahan dalam buku ini. Seharusnya pihak penyusun buku ini melibatkan sastrawan-sastrwan Kalimantan Selatan sebagai rekan kerja dalam penyusunannya. Saya sependapat dengan bung Ivan yang menyebutkan bahwa jadikan sastrawan Kalimantan Selatan sebagai penyunting, narasumber, dan konsultan dalam penyusunan buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan. Hal ini sangat perlu karena yang lebih mengetahui seluk-beluk dunia sastra di Kalimantan Selatan adalah para sastrawan Kalimantan Selatan.
Pihak Balai Bahasa Banjarmasin selama ini telah menjadikan guru-guru besar Bahasa FKIP Unlam sebagai konsultan dalam penyusunan buku-buku bahasa oleh para bahasawan di Balai Bahasa Banjarmasin. Jadi, selain berguru dengan para pakar bahasa di pusat, seperti Dr H. Mahsun, M.S (pakar dialektologi), Prof. Dr. Nadra, M.S (pakar dialektologi), Prof. Dr. Ahyatroheidi (pakar dialektologi/adik Ayiprosidi), dan Prof. Dr. Anton M. Mulyono (pakar leksikografi), para bahasawan di Balai Bahasa Banjarmasin juga melibatkan diri dengan pakar-pakar bahasa di Kalimantan Selatan. Dalam penyusunan buku-buku sastra seharusnya para penggawa sastra dan para perajurit mereka di Balai Bahasa Banjarmasin juga menjadikan para sastrawan sebagai konsultannya, penyunting, dan narasumber primer dalam setiap penyusunan buku dan lainnya.
Saya salut dengan para tenaga teknis bahasa di Balai Bahasa Banjarmasin yang selama ini bekerja sama dengan para pakar bahasa di Kalimantan Selatan untuk menciptakan buku-buku yang bermutu. Bahkan, ada rencana akan dibentuknya cabang HPBI (Himpunan Pembina Bahasa Indonesia ) di Kalimantan Selatan oleh mereka. HPBI Pusat bermarkas di Jakarta. Kini saatnya para tenaga teknis sastra di Balai Bahasa Banjarmasin bekerja sama dengan para sastrwan di provinsi ini. Saya juga sependapat dengan bung Ivan bahwa Balai Bahasa Banjarmasin dan sastrawan Kalimantan Selatan harus mendekat. Antara keduannya memang haruslah rekat dalam satu keharmonisan guna menciptakan masyarakat madani dalam hal sastra di Negara kita ini. Jika perlu, para tenaga teknis sastra di Balai Bahasa Banjarmasin harus melibatkan diri aktif dalam setiap acara sastra di provinsi ini, seperti acara Aruh Sastra V yang insya Allah diadakan di Balangan pada bulan Oktober mendatang. Menurut penulis, Balai Bahasa Banjarmasin juga harus berlangganan Surat Kabar Radar Banjarmasin khusus terbitan Minggu yang memuat perkembangan sastra terkini di Kalimantan Selatan. Dengan berlangganan Radar Banjarmasin terbitan Minggu itu, orang-orang Balai Bahasa Banjarmasin, baik tenaga teknis sastra maupun tenaga teknis bahasa dapat mengikuti perkembangan sastra sekaligus ikut aktif di dalamnya.
Menutup tulisan ini, saya menyarankan agar buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan diwujudkan para tim penyusunnya dalam bentuk yang lebih baik lagi daripada saat ini terhadap isinya. Akhirnya, marilah kita tidak saling menjauhkan diri apalagi memutuskan tali persaudaraan di antara kita. Marilah kita saling membantu di dalam kebaikan termasuk dalam hal sastra di Kalimantan Selatan ini. Fastabiqulkhairat!
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Azis Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A.C. Andre Tanama
A.S. Laksana
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Malik
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adi Prasetyo
Afnan Malay
Afrizal Malna
Afthonul Afif
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Himawan
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Maltup SA
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Suyudi
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Tohari
Ahmad Y. Samantho
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Almania Rohmah
Alunk Estohank
Amalia Sulfana
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Aminullah HA Noor
Andari Karina Anom
Andi Nur Aminah
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Anindita S. Thayf
Anitya Wahdini
Anton Bae
Anton Kurnia
Anung Wendyartaka
Anwar Nuris
Anwari WMK
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arief Budiman
Ariel Heryanto
Arif Saifudin Yudistira
Arif Zulkifli
Arifi Saiman
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Arti Bumi Intaran
Ary Wibowo
AS Sumbawi
Asarpin
Asbari N. Krisna
Asep Salahudin
Asep Sambodja
Asti Musman
Atep Kurnia
Atih Ardiansyah
Aulia A Muhammad
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
B. Nawangga Putra
Badaruddin Amir
Bagja Hidayat
Bakdi Sumanto
Balada
Bale Aksara
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bedah Buku
Beni Setia
Benni Indo
Benny Arnas
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bonari Nabonenar
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Buku Kritik Sastra
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Butet Kartaredjasa
Cahyo Junaedy
Cak Kandar
Caroline Damanik
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Saifullah
Cornelius Helmy Herlambang
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Sunendar
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Dante Alighieri
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Pramono
Delvi Yandra
Deni Andriana
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewey Setiawan
Dewi Rina Cahyani
Dewi Sri Utami
Dian Hartati
Diana A.V. Sasa
Dianing Widya Yudhistira
Dina Jerphanion
Djadjat Sudradjat
Djasepudin
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi
Dudi Rustandi
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Dwijo Maksum
E. M. Cioran
E. Syahputra
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Triono
Elisa Dwi Wardani
Ellyn Novellin
Elokdyah Meswati
Emha Ainun Nadjib
Endro Yuwanto
Eriyanti
Erwin Edhi Prasetya
Esai
Evi Idawati
F Dewi Ria Utari
F. Dewi Ria Utari
Fadlillah Malin Sutan Kayo
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Alayubi
Fakhrunnas MA Jabbar
Fanani Rahman
Faruk HT
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fazabinal Alim
Fazar Muhardi
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Frans Ekodhanto
Fransiskus X. Taolin
Franz Kafka
Fuad Nawawi
Gabriel García Márquez
Gde Artawa
Geger Riyanto
Gendhotwukir
Gerakan Surah Buku (GSB)
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gufran A. Ibrahim
Gunoto Saparie
Gusty Fahik
H. Rosihan Anwar
H.B. Jassin
Hadi Napster
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Haris del Hakim
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Hasyuda Abadi
Hawe Setiawan
Helvy Tiana Rosa
Hendra Makmur
Hepi Andi Bastoni
Herdiyan
Heri KLM
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman Hasyim
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru Emka
Hikmat Gumelar
Holy Adib
Hudan Hidayat
Humam S Chudori
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Tito Sianipar
Ian Ahong Guruh
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IDG Windhu Sancaya
Iffah Nur Arifah
Ignas Kleden
Ignasius S. Roy Tei Seran
Ignatius Haryanto
Ignatius Liliek
Ika Karlina Idris
Ilham Khoiri
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah S. Pratidina
Indiar Manggara
Indra Tranggono
Indrian Koto
Insaf Albert Tarigan
Ipik Tanoyo
Irine Rakhmawati
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Norman
Istiqomatul Hayati
Iswara N Raditya
Iverdixon Tinungki
Iwan Gunadi
Iwan Nurdaya Djafar
Jadid Al Farisy
Jakob Sumardjo
Jamal D. Rahman
Jamrin Abubakar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jay Am
Jaya Suprana
Jean-Paul Sartre
JJ. Kusni
Joanito De Saojoao
Jodhi Yudono
John Js
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Ki Panji Kusmin
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Ko Hyeong Ryeol
Koh Young Hun
Komarudin
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Lenah Susianty
Leon Trotsky
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lucia Idayani
Luhung Sapto Nugroho
Lukman Santoso Az
Luky Setyarini
Lusiana Indriasari
Lutfi Mardiansyah
M Syakir
M. Faizi
M. Fauzi Sukri
M. Mustafied
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.H. Abid
M.Harir Muzakki
Made Wianta
Mahmoud Darwish
Mahmud Jauhari Ali
Majalah Budaya Jejak
Makmur Dimila
Malkan Junaidi
Maman S Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Mardiyah Chamim
Marhalim Zaini
Maria Hartiningsih
Mariana Amiruddin
Martin Aleida
Marwanto
Mas Ruscitadewi
Masdharmadji
Mashuri
Masuki M. Astro
Media Dunia Sastra
Media: Crayon on Paper
Mega Vristian
Melani Budianta
Mezra E Pellondou
MG. Sungatno
Micky Hidayat
Mikael Johani
Mikhael Dua
Misbahus Surur
Moch Arif Makruf
Mohamad Fauzi
Mohamad Sobary
Mohamed Nasser Mohamed
Mohammad Takdir Ilahi
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Subarkah
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun AS
Muhyidin
Mujtahid
Munawir Aziz
Musa Asy’arie
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W Hasyim
N. Mursidi
Nafi’ah Al-Ma’rab
Naqib Najah
Narudin Pituin
Naskah Teater
Nasru Alam Aziz
Nelson Alwi
Neni Ridarineni
Nezar Patria
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Rastiti
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noval Jubbek
Novelet
Nunung Nurdiah
Nur Utami Sari’at Kurniati
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Obrolan
Odhy`s
Okta Adetya
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Orhan Pamuk
Otto Sukatno CR
Pablo Neruda
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pranita Dewi
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Pertemuan Mahasiswa
Puji Santosa
Pustaka Bergerak
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Rahmah Maulidia
Rahmi Hattani
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rambuana
Ramzah Dambul
Raudal Tanjung Banua
Redhitya Wempi Ansori
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Revolusi
Ria Febrina
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Richard Strauss
Rida K Liamsi
Riduan Situmorang
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Rina Mahfuzah Nst
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Rita Zahara
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roland Barthes
Romi Zarman
Romo Jansen Boediantono
Rosidi
Ruslani
S Prana Dharmasta
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Müller
Sabrank Suparno
Safitri Ningrum
Saiful Amin Ghofur
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sartika Dian Nuraini
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Poltak Tambunan
Saut Situmorang
Sayuri Yosiana
Sayyid Madany Syani
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sem Purba
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sindu Putra
Siti Mugi Rahayu
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soeprijadi Tomodihardjo
Sofyan RH. Zaid
Sohifur Ridho’i
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sonya Helen Sinombor
Sosiawan Leak
Sri Rominah
Sri Wintala Achmad
St. Sularto
STKIP PGRI Ponorogo
Subagio Sastrowardoyo
Sudarmoko
Sudaryono
Sudirman
Sugeng Satya Dharma
Suhadi
Sujiwo Tedjo
Sukar
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susilowati
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Sutrisno Buyil
Syaifuddin Gani
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Urwatul Wustqo
Usman Arrumy
Usman Awang
UU Hamidy
Vinc. Kristianto Batuadji
Vladimir I. Braginsky
W.S. Rendra
Wahib Muthalib
Wahyu Utomo
Wardjito Soeharso
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weni Suryandari
Wiko Antoni
Wina Karnie
Winarta Adisubrata
Wiwik Widayaningtias
Yanto le Honzo
Yanuar Widodo
Yetti A. KA
Yohanes Sehandi
Yudhis M. Burhanudin
Yukio Mishima
Yulhasni
Yuli
Yulia Permata Sari
Yurnaldi
Yusmar Yusuf
Yusri Fajar
Yuswinardi
Yuval Noah Harari
Zaki Zubaidi
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zen Rachmat Sugito
Zuriati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar