Jumat, 01 April 2011

Menggagas Esensi Sastra

Mohammad Takdir Ilahi*
Seputar Indonesia, 10 August 2008

PERBINCANGAN seputar sastra menjadi topik yang menarik untuk dieksposisikan ke permukaan. Sastra dalam lingkungan masyarakat sudah dikenal dan meluas. Bahkan, di pondok pesantren pun sastra menjadi bagian yang tak terpisahkan dan inheren dalam kehidupan santri.

Secara substansial, sastra adalah hasil karya dan karsa manusia yang dimulai dari inspirasi jiwa dan imajinasi yang tinggi. Dari sinilah akan terbentuk sebuah karya sastra yang fenomenal dan menakjubkan. Karya sastra dalam proses pembentukannya lebih menitikberatkan pada satu perspektif yang indah dengan melalui khayalan dan imajinasi.

Artinya, sastra tidak sampai kepada logika berpikir secara realistis, tetapi lebih banyak kepada hal-hal yang bersifat fatamorgana dan halusinasi. Dalam membentuk karya sastra,dibutuhkan adanya internalisasi dalam membayangkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan pancaindra.Artinya, kita lebih banyak terjun ke alam bebas, mengobservasi dan melakukan intervelasi dalam menemukan makna hidup yang sebenarnya.

Referensi aspek-aspek karya dalam sastra merupakan inklinasi unsur formal yang kemudian dikonfigurasikan melalui legitimasi naratif dengan eksposisi sistem wacana dan citra bahasa sehingga seolah-olah menjiwai totalitas hasil karya sastra.Sastra bisa masuk pada pemahaman interdisipliner dan tidak hanya sastra belaka. Tetapi, lebih kepada aspek sosialteoritis, psikologi, sejarah, dan juga kebudayaan.

Karena itu,sastra sangat penting dikonfigurasikan dan dikonstruksikan secara imajinatif,tetapi kerangka imajinatif tidak lepas dari kerangka empirisnya.Dalam hal ini,karya sastra tidak semata-mata memiliki relevansi pada gejala individual, tetapi juga melalui gejala sosial.

Karya sastra memang bukan merupakan keseluruhan objektivitas kehidupan. Ia adalah bentuk karya yang mengedepankan aspek imajinatif dari pada aspek objektif.Bahkan,Plato, seorang Filsuf Yunani,dalam bukunya Ion dan Republika melukiskan mekanisme antara seni dan sastra semata-mata merupakan tiruan (mimesis) yang ada dalam dunia ide.Jadi, karya sastra tidak lebih dari tiruan secara hierarkis yang berada di bawah kenyataan (realitas).

Perkembangan Sastra

Dalam kehidupan masyarakat,sastra telah menjadi bagian integral dan esensial dalam memanifestasi kehidupan. Manifestasi itu kemudian dijadikan barometer untuk mengonsiskan sastra sebagai wujud dan realisasi memajukan sastra Indonesia.

Perkembangan sastra di sini telah mampu menunjukkan taringnya dan membuktikan ketenarannya sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Melihat realitas perkembangan sastra yang sudah sangat meluas di kalangan masyarakat, saya kira perlu ada intensifikasi sastra ke arah yang lebih progresif.Hal ini untuk menjadikan sastra sebagai kultur masyarakat Indonesia secara integral. Upaya untuk mengonsiskan sastra dalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah keniscayaan.

Salah satunya dengan banyak mengadakan seminar-seminar kesusastraan dan kebudayaan. Dengan seminar itu diharapkan banyak orang yang tertarik untuk menekuni bidang sastra, terutama bagi kawula muda yang talentanya masih perlu diasah secara total. Sastra pada hakikatnya merupakan hasil kerja keras manusia dalam menemukan ekspirensi yang lebih komprehensif.

Dengan karya sastra, manusia akan mampu mengembangkan kreativitasnya secara total sehingga hasil karya sastra kita bisa lebih produktif dan imajinatif. Sastra sering juga dipahami melalui dominasi metode dan teori strukturalisme semiotik dengan berbagai implikasinya. Hasil yang dikonstruksikan dari karya sastra sangat mengagumkan karena penuh dengan berbagai keindahan.

Terlepas dari penggunaan metode dan teori semiotik yang sangat utuh di atas, ada asumsi yang mengatakan bahwa sastra memiliki ciri khas yang pada akhirnya menjadi landasan menarik.Salah satu hal yang menjadi ciri khas itu adalah linguistik strukturalisme. Culler (1976: 21) berasumsi bahwa strukturalisme dengan landasan linguistik akan tetap relevan apabila digunakan untuk mengeksposisikan gejala-gejala yang bersifat sosiokultural. Aspek-aspek sosiokultural tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari terbentuknya karya sastra.

Esensi Sastra: Antara Kreatif dengan Imajinatif

Pada dasarnya, sastra akan membuat kita termotivasi untuk membangun imajinasi dan inspirasi. Dalam dunia sastra, kita mengenal dua kerangka yang terkait dengan polarisasi fungsi penulis dengan para pembaca, khususnya dalam pemahaman karya menurut kerangka yang ada.

Menurut saya, dunia sastra tidak hanya identik dengan dunia “gila”. Yang lebih substansial adalah bagaimana kita bisa menghasilkan karya fenomenal bagi para pembaca.Karya fenomenal tersebut nantinya akan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menekuni bidang sastra. Untuk menghasilkan karya tersebut, seseorang harus memiliki kemampuan kreativitas dan imajinasi yang lebih mendalam.Keduanya merupakan landasan dalam menghasilkan karya sastra.

Dalam karya sastra, kita dituntut untuk menge k s p o s i s i k a n bahasa melalui tulisan yang indah. R e – lasi penulis dengan hasil karyanya (bahasa yang digunakan) pada akhirnya dapat menentukan sejauh mana kualitas imajinatif karya sastra kita. Maka, tak mengherankan ketika Roger Fowler, (1977: 80) mengungkapkan bahwa bahasa berfungsi untuk membatasi kemungkinan interpretasi teks bagi para pembaca. Bahasa bukanlah milik individu, melainkan untuk masyarakat.

Karena itu, dimensi imajinasi dalam karya sastra merupakan unsur yang paling esensial dalam struktur karya sastra. Sebaliknya, dalam karya sastra, yang harus dihindari adalah sesuatu yang bersifat ilmiah. (*)

*) Pemerhati Masalah Agama dan Budaya, bergiat di Annuqayah Institute Yogyakarta.
Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/08/esai-menggagas-esensi-sastra.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati