Kamis, 24 Februari 2011

Si Aku Yang Ingin Tahu

Peresensi: Sapardi Djoko Damono
http://majalah.tempointeraktif.com/
ORANG-ORANG BLOOMINGTON,
kumpulan cerpen Budi Darma,
Sinar Harapan, 1980, 188 halaman

BUKU ini kumpulan cerita pendek Budi Darma yang pertama, meski ia sudah sejak sekitar duapuluh tahun yang lalu menulis cerpen. Tujuh cerita yang dikumpulkan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk memberikan gambaran perkembangan kepengarangannya, sebab semuanya merupakan hasil tulisan Budi Darma sewaktu masa studinya di Universitas Indiana, Amerika Serikat.

Kumpulan ini diawali sebuah prakata yang mencoba menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kelahirannya. Prakata yang berjudul Mula-muula adalah Tema itu tampaknya ditulis agak tergesa-gesa, namun mencatat satu dua hal yang boleh dicatat.

Budi menjelaskan, bahwa sebelum ke Bloomington cerpen yang ditulisnya adalah absurd, sedang cerpen periode Bloomington realistis. Ia mengakui tetap bercerita mengenai kekerasan hidup, “seperti dalam cerpen-cerpen saya sebelumnya,” tulisnya, ” . . . mungkin karena konsep saya mengenai manusia sudah tegas dan jelas.” Ia menambahkan bahwa “pada dasarnya manusia selalu dalam proses mencari identitas dirinya, dan terjatuh-jatuh karena kesulitannya berhubungan dengan sesamanya.”

Benang Halus Budi Darma juga beranggapan bahwa menulis pada dasarnya proses kekecewaan. Ia menyetujui kesimpulan Falukner: ” . . . seorang seniman terus bekerja, berusaha lagi. Seorang seniman percaya bahwa setiap kali dia berusaha dia akan berhasil. Namun dia tidak akan berhasil dan keadaan ini justru sehat.” Namun Budi tidak menganggap dirinya pengarang eksperimental. Ia tampaknya yakin, setiap tahap dalam perkembangannya menghasilkan karya yang utuh, tidak setengah-setengah, sedang pengarang eksperimental tidak pernah mencapai tahap yang matang dan bulat.

Yang juga boleh dicatat dari prakata buku ini adalah pendapat Budi Darma bahwa “yang diperjuangkan setiap pengarang pada hakekatnya adalah tema. Yang lain-lain, seperti misalnya bahasa, plot, karakterisasi, dan sebagainya, hanya dapat ada untuk mendukung tema.” Dan tema dalam pengertian Budi Darma ternyata erat sekali hubungannya dengan yang disebutnya “kepribadian wawasan” — sesuatu yang membentuk seseorang menjadi pengarang.

Dalam karya seorang pengarang yang baik ada “benang emas halus yang menghubungkan satu karya dengan karya lainnya”, dan benang halus inilah yang membentuk kepribadian wawasan tersebut. Yang menarik dalam cerpen Budi Darma adalah penokohan: penciptaan tokoh dan hubungan yang dijalin antara tokoh itu dalam masing-masing cerpen.

Lima di antara cerpen itu berjudul nama orang, satu cerpen berjudul Laki-laki Tua Tanpa Nama, dan sebuah lagi Keluarga M. Sekilas cerpen-cerpen itu memberi kesan bahwa pengarang sangat menekankan pentingnya penciptaan tokoh, dan hanya sedikit memberi perhatian kepada unsuur lain seperti alur dan tema. Tokoh itu tampak menonjol terutama karena dukngan latar yang digarap teliti. Tetapi bila kita perhatikan baik-baik peran pencerita, ternyata Budi terutama tidak bermaksud sekedar menciptakan tokoh-tokoh yang bisa lama tersangkut dalam pikiran kita.

Tokoh-tokoh itu sebenarnya diperlukan sebagai sangkutan suatu konsep yang oleh pengarang disebut “proses mencari identitas diri” Semua pencerita adalah orang pertama dan boleh dikatakan semua si aku dalam semua cerpen tidak jauh berbeda satu dengan yang lain. Si aku dalam Laki-laki Tua Tanpa Nama adalah tokoh yang tidak henti-hentinya mencoba mencari tahu tentang seorang pendatang baru dalam lingkungannya.

Si aku dalam Joshua Karabish mencoba memahami wawasan dan kepribadian seorang sahabatnya. Si aku dalam cerpen lainnya pun tokoh-tokoh yang mencoba mengenal lebih baik orang-orang di lingkungannya. Usaha mengenal lingkungan lebih baik ini pada dasarnya perwujudan usaha si aku untuk mengenal dirinya sendiri, usaha manusia yang memang tidak akan pernah ada titiknya.

Jelas dalam cerpen-cerpen itu bahwa tokoh di luar si aku mencerminkan dan meragakan berbagai masalah yang menggelisahkan si aku. Yang menggelisahkan itu adalah kesendirian dan keinginan berkomunikasi, dan itulah benang halus yang menghubungkan semua cerpen Budi Darma — baik yang terkumpul dalam buku ini maupun yang diterbitkan sebelumnya dalam berbagai majalah.

Cerita Detektif Dalam prakatanya Budi menjelaskan bahwa cerpen-cerpennya yang dulu adalah absurd, yang sekarang realistis. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena dalam kumpulan cerpen Orang-orang Dari Bloomington ini masih terasa suasana absurd itu. Tokoh, alur, dan latar, dijalin demikian rupa sehingga menyarankan suatu suasana yang sering “melesat ke dunia sana”, untuk meminjam istilah Budi sendiri.

Tokoh yang misterius dan alur terpatah-patah secara mendadak menyebabkan pembaca tidak bisa sepenuhnya berpihak di “dunia sini”. Namun, dibanding cerpen-cerpennya terdahulu, dunia kata yang diciptakan Budi Darma bukan sepenuhnya dunia jungkir balik. Kesan di atas menunjukkan bahwa Budi sebenarnya tidak sepenuhnya meninggalkan gaya berceritanya yang lama. Dan gaya demikian itu, yang tidak akan bisa menghasilkan karya realistis mutlak, adalah akibat wajar dari wawasan dan tanggapan pengarang terhadap hidup.

Bahkan boleh dikatakan gaya bercerita Budi sering terasa lebih efektif untuk cerpen yang disebutnya absurd dalam cerpennya yang baru ini ada kesan tunggal nada dan tidak jarang berbau cerita detektif. Namun tidak pelak lagi, berdasar cerpennya yang lalu dan kini, Budi Darma adalah salah seorang penulis cerpen kita yang sudah menguasai teknik penulisan dengan baik dan memiliki wawasan yang matang. Ia tidak lagi bisa ditinggalkan dalam pembicaraan tentang perkembangan sastra Indonesia modern.

14 Maret 1981

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati