Senin, 06 Desember 2010

Geliat Baru Balai Pustaka

Burhanuddin Bella
http://www.infoanda.com/Republika23 Sep2007

Balai Pustaka yang selama ini dikesankan hanya menerbitkan buku-buku tua, khususnya sastra, kini mulai berbenah diri. Maklum, selama ini buku-buku yang diterbitkan perusahaan milik pemerintah ini seakan tidak bisa bersaing di pasar. Kemampuannya tak bisa mengimbangi inovasi dan kreativitas perusahaan sejenis milik swasta. Tengoklah di gerai toko-toko buku, amat sulit menemukan buku terbitan Balai Pustaka.

Padahal, sejarah perjalanan penerbitan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Bermula dari dibentuknya Komisi untuk Bacaan Rakyat (Commissie voor de Volkslectuur) oleh Hindia Belanda, 1908. Gerakan ini sampai mendirikan tak kurang dari 3600 Taman Bacaan di seluruh negeri, angka yang kini tak tampak wujudnya lagi.

Komisi ini lalu bersalin rupa, Balai Pustaka pun dibentuk, 22 September 1917 sebagai bagian politik etis Belanda untuk memajukan masyarakat di negara jajahannya. Kenyataannya, kesempatan itu dimanfaatkan oleh para pemikir dan pejuangan Kemerdekaan Indonesia untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan dan semangat perjuangan melalui penerbitan buku, terutama buku-buku sastra dan budaya. Perjalanan waktu membawa Balai Pustaka menjadi pelopor penerbitan buku-buku sastra dan budaya dan pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.

Kini, 90 tahun usia perusahaan penerbitan ini. Menandai usia tersebut, PT Balai Pustaka (Persero) berkeinginan mengembalikan peran strategis tersebut. Selain tetap mengemban misi pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan, Balai Pustaka siap mengembalikan masa-masa kepeloporannya di kawasan Asia Tenggara dalam penerbitkan buku-buku, khusus sastra Melayu.

Rencana pengembangan tersebut diawali dengan melakukan perombakan dan transformasi organisasi secara mendasar. Jajaran komisaris, misalnya, tidak lagi berada di ruang terpisah sebagaimana sebelumnya, tapi di sebuah ruangan. Terjadi efisiensi. Struktur organisasi dikembangkan dengan lebih memberdayakan aspek pemasaran, budaya korporat dibangun.

Kerja sama pun dijalin dengan berbagai lembaga di dalam dan luar negeri, termasuk dengan Dawana Sdn Bhd, sebagai korporat resmi pendukung Dewan Bahasa, Malaysia. Langkah kerjasama dengan pengembang buku-buku sastra dan budaya tersebut ditandai dengan Nota Kesepahaman antarkedua pihak. ”Melalui kerjasama ini Balai Pustaka dapat memasarkan buku-buku sastra dan budaya ke seluruh wilayah Asia Tenggara, sekaligus dapat mengenalkan buku-buku bagus dari negara-negara tetangga pada masyarakat kita,” kata Dr Zaim Uchrowi, Direktur Utama Balai Pustaka.

Pengembangan usaha di Asia Tenggara ini bukan semata untuk mengembalikan posisi historis Balai Pustaka. Yakni, saat Indonesia menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan bangsa-bangsa di kawasan ini dan Balai Pustaka menjadi wahana utama penggalangan spirit serta format kebangsaan di awal Abad 20.

Lebih dari itu. Pengembangan usaha ini didasarkan pada pertimbangan yang matang bahwa bangsa Indonesia tetap merupakan salah satu pusat kekayaan dan keragaman budaya di dunia. Tak bisa dipungkiri, para pemikir dan pelaku kebudayaan Indonesia juga dipandang tinggi oleh komunitas intelektual Asia Tenggara.

Dengan modal tersebut, Balai Pustaka memungkinkan memainkan perannya kembali dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang dalam beberapa tahun terakhir ini dipandang perlu ditingkatkan secara sungguh-sungguh. Selain itu, menurut Zaim, Balai Pustaka akan dapat berperan dalam pengembangan budaya di tingkat regional, khususnya di lingkungan masyarakat yang berbasis bahasa Melayu, termasuk di Singapura, Thailand, hingga komunitas kecil di Myanmar, Kamboja, dan Filipina. Selain, tentu saja, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Visi Baru Langkah besar itu dibangun dengan melakukan penataan internal setelah tim direksi dilantik, 14 Juni 2007. Restrukrisasi dan perumusan kembali visi, misi, hingga budaya korporat yang lebih sesuai dengan kebutuhan pun dilakukan. Seperti dijelaskan Zaim, visi baru Balai Pustaka untuk menjadi korporat pengembang pengetahuan dan budaya di Asia Tenggara, diturunkan dalam lima misi.

Yakni, membangun karakter bangsa character & nation building), mengembankan sumberdaya pembelajaran (learning resourses), mengembangkan budaya nasional berorientasi global yang berbasis kearifan lokal (local wisdom), memberi manfaat ekonomi optimal pada seluruh stakeholder dengan prinsip good corporate governance, dan membantu masyarakat melalui coporate social responsibility (CSR) perbukuan sebagai misi kebangsaan, pendidikan, budaya, ekonomi, dan sosial.

Budaya korporat baru Balai Pustaka dikembangkan mengikuti asas empat kecerdasan: kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan mental (AQ), dan kecerdasan emosional (EQ). Empat asas ini, menurut Zaim, diakronimkan dengan istilah Senyum. Spirit bangsa digunakan sebagai semboyan korporat dimaksudkan untuk menunjukkan kesiapan kembali Balai Pustaka menjalankan peran kebudayaannya yang penting dalam memajukan bangsa Indonesia di peradaban dunia.

Tentu, Balai Pustaka tak bisa jalan sendiri menapaki langkah besar itu. Zaim pun menyadarinya. Untuk itu, Balai Pustaka menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di komunitas perbukuan, perpustakaan, percetakan, hingga disitribusi. Kerjasama dijalin dengan banyak penerbit anggota IKAPI dalam mendukung penyediaan buku-buku referensi, bersama PT Pos Indonesia dalam bidang pemasaran dan distribusi buku, dan dengan PT Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) dalam bidang percetakan.

Untuk pengembangan dan pemasaran buku secara elektronik, Balai Pustaka juga bekerjasama dengan Digibook yang memungkinkan buku-buku dan produk budayanya dapat menjangkau masyarakat Indonesia di luar negeri. Hal serupa dijalin dengan Perpustakaan dan Klub Perpustakaan Indonesia (KPI) dalam pengembangan model perpustakaan dan taman bacaan. Kini, di usia 90 tahun, Balai Pustaka kembali bergeliat, membangun taman-taman bacaan, membangun peradaban dunia, khususnya di Asia Tenggara.

1 komentar:

Rifo Rinaldi mengatakan...

Kami dari komunitas percetaka mendukung sepenuhnya balai pustaka kembali seperti dahulu.. memberikan pelayanannya yang terbaik. rumahCetak

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati