Senin, 08 November 2010

In Memoriam Asrul Sani “Terimalah Hidup Apa Adanya!”

Benny Benke
http://www.suaramerdeka.com/

SULTAN Marah Sani Syair Alamsyah, Yang Dipertuan Padang Nunang Rao Mapat Tunggul Mapat Cacang, mungkin tidak pernah mengira -demikian pula Nuraini binti Itam Nasution- kalau pada masanya putra mereka yang bernama Asrul Sani bakal menjadi salah seorang tokoh penting dalam perjalanan dan perkembangan perfilman Indonesia.

Bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ayah enam putra kelahiran Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1927 itu bakal mewarnai perjalanan kesenian dan kebudayaan Tanah Air hingga akhir hayatnya.

Demikianlah, intisari pidato perpisahan yang disampaikan Salim Saad (mewakili keluarga), Rosihan Anwar (mewakili Akademi Jakarta), Pramana (mewakili Institut Kesenian Jakarta) dan Ratna Sarumpaet (mewakili Dewan Kesenian Jakarta) di depan jenazah Drs H Asrul Sani, yang disemayamkan sejak pukul 10.40 WIB, di Graha Bhakti Budaya II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (12/1) pagi, kemarin.

Ya, Asrul Sani yang mengawali kariernya sebagai seorang penyair, sebelum pada akhirnya menjadi penggerak utama perfilman Tanah Air bersama almarhum Usmar Ismail, telah mangkat dalam usia 76 tahun. Sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (11/1), malam suami Siti Nuraini dan Mutiara Sani itu wafat dikediamannya, Jl Attahiriyah II, Kompleks Warga Indah 4E, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, setelah selama setahun berada di atas kursi roda.

”Tidak ada yang menduga beliau akan secepat ini meninggal dunia; karena meskipun selama setahun ini berada di atas kursi roda dan sakit-sakitan, sebenarnya almarhum tampak sehat-sehat saja,” terang Ratna Sarumpaet, adik kandung Mutiara Sani, sembari terbata-bata.

Di mata wartawan senior Rosihan Anwar -yang berbicara tidak hanya mewakili Akademi Jakarta namun juga sebagai pribadi-, sosok Asrul Sani yang pernah mengenyam pendidikan Royal Academy for Dramatic Arts Amsterdam (1950-1953) serta Departemen Teater dan Sinema di University of Southern California (USC), adalah persona yang bersahaja.

”Dalam film Markamah yang almarhum sutradarai, yang di dalamnya saya ikut terlibat, ada sebuah dialog yang berujar: Hidup tidak ada apa-apanya,” ujar Rosihan Anwar yang -pada kesempatan itu duduk bersama Ramadhan KH dan Sitor Situmorang- tak mampu menyembunyikan kedukaannya. ”Dari dialog itu, ada pesan dan peringatan dari almarhum yang filosofinya: Terimalah hidup apa adanya,” imbuhnya.

Memang, penulis Tiga Menguak Takdir, Mantera dan Kumpulan Sajak (Budaya Jaya), karya sastra yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, itu semasa hidupnya bukanlah manusia biasa. Berbagai karya telah lahir dari ketekunan dan dedikasinya dalam dunia kesenian dan kebudayaan Tanah Air; yaitu antara lain berupa antalogi puisi, lagu, cerpen, esai, naskah film , naskah drama, naskah terjemahan (novel, puisi, drama), skenario, dan film. Bahkan, Asrul -yang semasa revolusi 1945-1950 menjadi anggota Laskar Rakyat Jakarta dan kemudian masuk TNI pasukan OO1 dibawah pimpinan Kolonel Lubis itu- juga meraih berbagai penghargaan.

Anugerah tersebut antara lain, piala Golden Harvest untuk film terbaik dalam Festival Film Asia (1971) lewat film Apa yang Kau Cari Palupi; delapan buah Piala Citra untuk cerita dan skenario film terbaik, masing-masing dalam film Kemelut Hidup (1979), Bawalah Aku Pergi (1982), Sorta (Cerita Asli) (1983), Titian Serambut Dibelah Tujuh (1983), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986), Nagabonar (1987), Nagabonar (Cerita Asli) (1987) serta Nada dan Dakwah (1992). Selan itu, sineas andal itu juga menerima The World Intelectual Property Organization (WIPO) Medal for Yhe Best Indonesia Author of the Year 2001, serta anugerah ”Bintang Mahaputera Utama” dari Pemerintah RI pada Agustus 2000.

Sebagai penerima Bintang Mahaputera Utama, sutradara panggung yang juga pernah mementaskan lakon Anton Chekov (Burung Camar), Satre (Pintu Tertutup), Robles (Monserrat), Lorca (Yerma), dan Albert Camus (Caligula) itu berhak dimakamkam di Taman Makam Pahlawan, lengkap dengan upacara militernya.

”Namun demikian, almarhum yang juga kakak, kawan, guru, dan sekaligus ayah bagi saya menolak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan,” ujar Ratna Sarumpaet, yang mengaku banyak belajar teknik penulisan naskah drama dari almarhum.

Kesan kehilangan terhadap mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (1966-1982) itu, tidak hanya dirasakan oleh para pekerja film dan kesenian yang pernah bersentuhan denganya; seperti Rosihan Anwar, Ratna Sarumpaet, Abiyati Abiyoga, Retno Maruti, Jajang C Noer, Pong Harjatmo, Putu Wijaya, Idris Sardi, Cok Simbara, dan Harry Capri, namun juga oleh para pekerja film yang jauh sesudahnya, seperti Mira Lesmana dan Riri Riza.

”Berbicara tentang Asrul Sani, adalah berbicara tentang setengah dari perjalanan film nasional,” ujar Riri Riza. ”Almarhum adalah trade mark perfilman Indonesia. Siapa yang tidak tahu Titian Serambut Dibelah Tujuh, Nagabonar, dan karya masterpiece lainnya. Meskipun saya hanya bersentuhan dengan belaiu ketika diajar di bangku IKJ, ketika almarhum mengajar sebagai dosen tamu,” imbuh Riri yang mengaku banyak terinspirasi oleh gaya penulisan naskah Asrul Sani.

Memang, tidak akan pernah cukup kata untuk menarasikan kebesaran Asrul Sani, sehingga tidak aneh jika kebesaran mantan rektor kedua IKJ -setelah Umar Kayam- itu masih menancap tajam di benak Cristine Hakim.

”Saya memang nyaris jarang bersentuhan langsung dengan almarhum. Namun hati saya senantiasa bergetar, jika berada pada satu forum dengan almarhum,” kata salah satu Pahlawan Asia 2003 itu. ”Sebagai seorang produser, saya baru tersadar; bahwa memang sulit menemukan penulis naskah film yang wahid; dan almarhum adalah the best scriptwriter. Sampai sekarang pun, saya masih mengaguminya,” imbuhnya.

Jenasah Asrul Sani, yang setelah disemayamkan di Graha Bhakti Budaya II disandingakan dengan Chairul Basri -kakak Asrul yang juga meninggal dunia 10 menit lebih awal– di Jl Prambanan, Menteng, Jakarta Pusat, akhirnya dikebumikan di peristirahatan terakhirnya, di makam Menteng Pulo, Jakarta, dengan suasana yang penuh khidmat. Inalillahi wainna ilaihi rojiun. Selamat jalan, Bang Asrul!

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati