Kamis, 03 Juni 2010

Puisi yang Menyapa

Judul: Kolam
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Editum, Jakarta
Cetak: 2009
Tebal: 120 Halaman
Peresensi: Bandung Mawardi
http://suaramerdeka.com/

HARI ini Sapardi Djoko Damono masih menyapa kita dengan puisi. Usia tua tak bisa jadi alasan untuk istirahat dari puisi. Tua adalah usia biologis tapi imajinasi belum tentu berbarengan dengan kerentaan. Imajinasi terus disemaikan dengan ketelatenan mengurusi kata dan makna. Sapardi menyuguhkan setumpuk puisi yang dikemas dalam buku Kolam sebagai bukti penyair menunaikan hajat kehidupan.

Puisi-puisi Sapardi masih memiliki ruh dalam kebersahajaan bahasa untuk peluapan makna. Kebersahajaan jadi dalil tanpa harus menutup pintu-pintu tafsir untuk pencarian dan penemuan makna. Konstruksi puisi Sapardi sejak dulu memang mengesankan olahan kata dalam batas otoritas bocah dan nabi. Kata-kata dituliskan dalam tegangan permainan dan perhitungan matang. Pola ini jadi penyebab puisi-puisi lahir dalam kebersahajaan tapi menyapa dengan mengena untuk refleksi.

Kolam dengan muatan 51 sajak ini terbagi menjadi tiga bagian dengan label “Buku Satu”, “Buku Dua”, dan “Buku 3”. Pembagian ini mengesankan pergulatan estetika dalam eksplorasi bentuk dan tematik. Sapardi dengan lihai menunjukkan olahan soneta dalam “Buku Dua”. Pilihan bentuk soneta ini mengingatkan pembaca pada kegandrungan para Pujangga Baru pada tahun 1930-an. Soneta pada masa itu memiliki sifat emansipatif dari bentuk-bentuk puisi lama. Kesadaran menasipatif itu kerap tak dibarengi dengan eksplorasi dalam olahan kata dan makna. Konvensi-konvensi dalam soneta pun diolah penyair mirip dengan penerimaan atas bentuk-bentuk puisi lama: pantun atau syair.

Sapardi menghadirkan puisi dalam bentuk soneta sejumlah lima belas. Bentuk soneta ini jadi pertaruhan untuk mengeksplorasi bahasa dan tema. Kehadiran 15 soneta itu membuktikan laku estetik yang matang dan istiqomah. Simaklah bait awal dalam “Sonet 4” ini: “Hidup terasa benar-benar tak mau redup/ketika sudah kaudengar pesan:/suatu hari semua bunyi rapat tertutup”/Penyanyi itu tuli. Suaramu terdengar pelahan.

Bentuk soneta tak jadi hambatan pada penyair untuk melepaskan keliaran imajinasi dalam tatanan kata bersahaja. Efek puitis jadi perhitungan matang untuk kehadiran soneta yang liris dan musikal. Bunyi jadi ruh untuk soneta mengucapkan diri. Perkara bunyi ini yang kerap diajukan Sapardi sebagai proposal dalam laku estetik menulis puisi. Bunyi adalah lambaran estetika untuk penyair sanggup menuliskan puisi yang berbunyi alias bernyawa. Simaklah dua bait akhir dalam “Sonet 13” yang sadar bunyi untuk olahan tematik hujan: Butir-butir hujan menderas dari sudur-sudut daun itu/tepat ketika kita lewat. Kupandang ke atas./Pohon itu tak lagi menatapmu. Membasahi kerudungmu,/meluncur ke pundakmu. Dibiarkannya kita melintas.//Kita pun bergegas agar segera sampai ke ujung jalan/tanpa bicara. Tak lagi berniat menafsirkan titik hujan? Soneta ini berbunyi dan mungkin memberi ekstase imajinasi.
***

KEBERSAHAJAAN puisi-puisi Sapardi tidak sekadar mengurusi olahan estetika tanpa kesadaran tematik. Tema tentang diri (manusia) memang menjadi pokok dalam pertaruhan estetika. Kesadaran itu digenapi dengan olahan puisi untuk mengisahkan sosok-sosok dalam peristiwa atau lakon kecil atau besar. Pilihan tematik jadi bab penting dari kepekaan Sapardi atas tegangan fakta dan fiksi.

Sapardi dalam puisi “Kota Kami” dengan kritis mengajukan lakon kota dalam tarikan masa lalu dan proses perubahan yang cepat. Kritik dengan puisi bersahaja ini memiliki efek imajinasi yang kental untuk dihadapkan dengan realitas kota hari ini. Sapardi menulis: Kota kami telah menyaksikan gedung-gedung dan pabrik-/pabrik dibangun sampai tumpah ruah keluar dari pinggir-/pinggirnya.//Dulu, kata dongeng itu, pernah ada sebuah danau agak di/pinggirnya tapi ia tidak ingat lagi kapan suasana yang mungkin/bisa menenteramkan hati itu tak lagi ada. Kritik keras ini berbunyi dalam puisi yang tak jatuh sebagai kumpulan kata untuk demonstrasi.

Sapardi pun mengajukan kritik dalam puisi “Asap Pabrik.” Puisi ini liris mengucapkan kritik untuk kesadaran ekologis, teologis, dan filosofis. Sapardi dengan canggih memerkarakan asap dalam jalinan imajinasi yang bertumpuk. Asap tak sekadar jadi tanda untuk polusi tapi juga tanda untuk kesadaran imperatif terhadap alam, manusia,. dan Tuhan. Simaklah: asap pabrik di kota/membumbung, hanya Tuhan/yang tahu ke mana//hanya Tuhan yang tahu/kenapa ia membumbung/dari cerobong itu//hanya kita tak tahu/hubungan antara asap dan Tuhan -//yang sama sekali tidak pernah/menyembunyikan apa pun/dari kita.

Membaca puisi-puisi Sapardi dalam buku ini seperti membuat babak lanjutan dari buku puisi DukaMu Abadi, Mata Pisau, Perahu Kertas, Hujan Bulan Juni, Mata Jendela, Ayat-Ayat Api, dan Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro? Babak lanjutan ini membuktikan Sapardi belum lelah mengurusi dan membunyikan kata dan makna. Buku Kolam memang jadi kolam imajinasi atas pelbagai peristiwa dan lakon untuk refleksi. Puisi ternyata masih ingin menyapa meski usia renta.

Buku puisi Kolam tentu jadi pertaruhan penyair untuk laku kreatif dalam olahan estetika puisi. Sapardi telah menuliskan dan menyuguhkan puisi pada pembaca. Silakan pembaca memberi nilai dan membalas sapaan puisi. Sapardi mafhum bahwa kehadiran puisi bukan kehadiran jawaban atau konklusi tapi perumusan tanya untuk godaan mencari-menemukan jawab pada pembaca. Dalil ini disajikan dalam puisi “Ketika Kita Membuka Lembaran Kertas Ini.” Simaklah dalam kaitan dengan kehadiran tanya dalam puisi: Ketika kita membuka puisi ini apakah lembaran/lembaran kertas ini bertanya untuk apa? Puisi ini telah menyapa dan menanyakan. Pembaca mau apa?

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati