Minggu, 21 Desember 2008

Sepupu untuk Wina

B. Nawangga Putra
http://www.lampungpost.com/

AKU seharusnya menjadi sepupu yang baik, Win.

Saat Tante Hesti meneleponku, menanyakan keberadaanmu, aku memang menjawab tak tahu. Itu jawaban yang jujur Win, karena memang saat itu aku tak tahu di mana kau berada. Dan saat dia memintaku mencarimu, aku pun menyanggupinya, untuk dua alasan. Satu, karena aroma rumahku ini makin hari makin terasa tak sedap. Ayah yang sudah berbulan tak pulang, berjaga di perbatasan, membuat senewen ibuku. Dan karena sosok yang menjadi sumber kekesalannya itu tak ada, ia pun meluberkan unek-uneknya ke semua orang, termasuk diriku. Ke luar rumah--setidaknya untuk sementara waktu--kurasa dapat mengurangi penat yang ada di dalam kepala. Yang kedua, itu karena sepertinya aku tahu ke mana akan mencarimu. Marlinda, kakakmu, dia adik tingkatku di kampus, sama-sama bergabung di satu unit kegiatan mahasiswa yang keberadaannya sempat digugat karena dianggap terlalu militeristik. Dari dialah aku tahu banyak tentang kamu, khususnya di mana kau sering hang out. Dan tempat itulah yang kutuju, sebuah diskotek di bagian selatan kota. Melewati sebuah kompleks pelacuran yang katanya sudah resmi ditutup, namun masih diam-diam beroperasi, entah mengapa.

Dan dugaan Marlinda tepat. Aku melihatmu di situ Win, di ruang temaram itu. Menggerak-gerakkan tubuh di tengah orang-orang yang juga bergerak-gerak dengan gaya yang kurang lebih sama. Itukah tarianmu, Win? Di manakah letak indahnya?

Aku pun bergerak mendekatimu. Menyibak kerumunan yang berlabur cahaya lampu warna-warni, menuju tempatmu berada. Ada satu lelaki bersamamu, menggerak-gerakkan tubuh di dekatmu. Matanya menyorot tak senang melihatku. Tapi kau lebih dulu mengenaliku.

"Bang Rusli..." desismu dengan suara berat namun seakan melayang di langit-langit ruangan yang bersuwirkan kabut tipis asap rokok ini. Terlalu banyakkah kadar minuman hasil fermentasi itu di dalam perutmu, Win? "Tumben Bang, maennya ke sini..." imbuhmu lalu. Ada senyuman mirip mengejek di kedua gundukan bibir mengilatmu itu.

"Tante Hesti, mamah kamu, minta aku nyari kamu. Nganter kamu pulang," ujarku lugas, tanpa berniat tersinggung oleh ucapan terakhirmu.

"Heehhh...apaaa?!" kau menaikkan volume suaramu, walau masih dengan nada melayang. Ingar-bingar suara musik yang mirip tabuhan beduk malam takbiran ini memang pantas untuk menulikan pendengaran semua yang ada di sekitarnya.

Kuulangi lagi kalimat yang kuucap sebelumnya. Persis sama, namun sedikit lebih keras. Dan lelaki di dekatmu itu berhenti bergerak. Tubuhnya mengadapku, seakan siap mengadang bila aku bergerak makin dekat.

"Ooo..."bibirmu membulat. Ada jeda agak panjang sebelum kau menggerakkan dagumu, mengangguk-angguk. "Emang sekarang jam berapa?"

Kutarik tepi lengan jaket dan memberimu jawab. Terlalu malam sudah buat gadis sepertimu untuk tetap berada di tempat penuh srigala berkaki dua ini, Win.

"Yuk..." tanganku memanjang, hendak meraih pergelanganmu. Tapi lelaki yang bersamamu itu lebih cepat, langsung berdiri di antara aku dan kamu. Matanya memicing. "Lu yakin lu kenal dia, Win?" tanyanya ragu. Wajahnya bergerak bolak-balik, padaku dan padamu. Rahangnya bergerak-gerak, begitu juga urat di kedua lengannya. Aku tersenyum tipis. Menyibak sedikit tepi jaket, memamerkan benda milik ayah yang kusisipkan di pinggang celana, sebuah inventaris kantor yang lupa dikembalikan. Benda bermagasin yang sengaja kubawa, sekadar berjaga-jaga untuk datang ke tempat semacam ini. Ada guratan pucat di wajahnya. Dia mundur selangkah.

"Dia sodara gua, sodara sepupu," ujarmu menepisnya, mendorong bahunya ke samping agar tak menghalangi pandangmu padaku. Kau tampak agak heran melihat lelaki itu beringsut menjauh, masih membawa pasi di wajahnya. Tak kurasakan ada ekspresi di wajahku saat matamu bertanya.

"Minum dulu ya, Bang, sekaliii...aja," telunjukmu mengacung, meminta perpanjangan waktu. Tanpa menunggu persetujuanku, kau memutar punggung, bergegas menuju meja bartender. Aku mengikuti, berdiri setengah meter darimu saat kau memiringkan punggung dengan siku tangan bertelekan meja panjang itu, mirip jarum jam enam kurang sepuluh. Mengucap nama minuman pesananmu. Kau menoleh, memberiku senyum. Aku membalasnya, simpul. Melihatmu dengan kaus ketat berleher rendah dan celana jins pendek yang sama ketat itu, dapatkah seorang pria memikirkan hal lain selain yang sedang kupikirkan, Win? Ataukah memang aku yang sudah tertular otak para srigala di tempat ini?

Kubayar pesananmu, memastikan kalau itulah hal terakhir yang ingin kau lakukan di sini sebelum menggiringmu ke luar.

"Ke mana ini?" tanyamu saat mobil sudah bergerak di jalan raya.

Dan wangi parfummu, aroma keringatmu, bau alkohol di mulutmu itu...

"Ke rumah kamu, pulang."
"Nggak-nggak-nggak, gua nggak mau pulang! Nggak mau!" gelengmu keras-keras. "Ke mana aja, asal nggak pulang!"

Ke mana, Win?
"Ke mana aja, asal nggak ke rumah...,"sambungmu seakan dapat mendengar suara hatiku. Suaramu memelan, "Gua males pulang..."

Dan kucoba menjadi pendengar yang baik saat kau keluhkan tentang pacarmu yang baru saja kau dapati tidur dengan sahabat karibmu sendiri. Pacar pilihan ibumu, hal yang membuatmu enggan kalau harus berhadapan dengannya, menjelaskan mengapa kau putuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pemuda bejat itu. Juga yang membuatmu malas untuk pulang dan memilih menghabiskan waktu di diskotek itu.

Kulirik jam. Sudah hampir setengah jam lamanya mobil ini hanya berputar-putar, melintasi jalan-jalan lengang kota yang sudah tampak mati ini. Ke rumahku, Win? Uh, ibu tentu akan bertambah murka melihatku pulang selarut ini. Sepertinya, itu bukan sebuah pilihan.

"Be-berenti dulu, Bang!" serumu tiba-tiba. Sigap kupinggirkan mobil, dan kau pun bergegas ke luar. Berjongkok di tepi jalan, mencoba membuang isi perutmu. Menatapku dengan mulut menganga, seperti hendak mengatakan sesuatu, sebelum terjerembab jatuh.

"Win, Win...," kutepuk-tepuk pipimu yang dingin. Sepertinya ini bukan mabuk karena alkohol. Seorang teman yang mantan pecandu pernah memberitahuku cara meredakan jenis mabuk seperti ini. Satu sebab berkelebat, membuatku membawamu kembali ke mobil. Masuk ke sebuah hotel melati terdekat yang dapat kutemukan, memesan kamar. Pelayan datang, membawa handuk kecil dan air hangat pesananku. Mengusir gamang sebelum mulai membuka pakaianmu, menyeka seluruh permukaan kulitmu dengan sapuan ujung handuk yang sudah kucelup air hangat--cara yang teman mantan pecanduku itu ajarkan padaku. Hanya gumaman lirih yang kau keluarkan. Aku teruskan menyekamu.

Tapi berdetik kemudian tanganku berhenti. Tertegun. Terdiam lama. Kesat menelan ludah. Perlahan kusisihkan handuk itu.

"Bb-Bang?" Kau mendadak tersadar, kelopak matamu berusaha keras membuka lebar, terkaget melihat apa yang hendak kulakukan. "Ja-jangan, Bang...," pahamu bergerak mengapit, berusaha melindungi bagian pangkalnya.

Kau seorang perempuan yang sedang mabuk, aku lelaki muda, sehat, dan dalam keadaan sadar. Tahukah kau siapa yang lebih kuat, Win?

"Baanggg...ja..."
Diamlah Win, diam. Saat ini, aku bukan lagi sepupumu. Aku toh hanya seekor srigala.

Kotabaru, ii.x.mmviii.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati