Senin, 11 September 2017

Segi Sosiologis Sastra NTT

Yohanes Sehandi *
Pos Kupang, 17 Juli 2017

SECARA umum disiplin ilmu sastra terdiri atas dua bidang kajian, yakni bidang kajian yang bersifat monodisiplin dan yang bersifat multidisiplin. Monodisiplin fokus pada satu bidang kajian, sebaliknya multidisiplin gabungan beberapa bidang kajian. Bidang kajian monodisiplin terdiri atas teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Bidang kajian multidisiplin, sampai sejauh ini, terdiri atas sosiologi sastra, psikologi sastra, dan antropologi sastra. Pada jurusan atau program studi bahasa/sastra atau pendidikan bahasa/sastra Indonesia di perguruan tinggi Indonesia, enam bidang kajian sastra ini dibahas dalam mata kuliah sendiri-sendiri yang wajib diikuti para mahasiswa.

Salah satu bidang kajian yang bersifat multidisiplin adalah sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan gabungan kajian sosiologi (ilmu sosial) dan kajian sastra (ilmu sastra). Kalau dirumuskan secara sederhana, sosiologi sastra adalah bidang kajian ilmu sastra yang dikaitkan dengan pengaruh lingkungan sosial kemasyarakatannya. Menurut pakar multidisiplin sastra Nyoman Kutha Ratna (2009), dalam sosiologi sastra, kajian sastra harus dominan dibandingkan dengan sosiologi, karena karya sastralah yang menjadi objek kajian.

Dibandingkan dengan sosiologi agama, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, dan lain-lain, sosiologi sastra termasuk bidang kajian yang perkembangannya lamban. Bidang kajian sosiologi sastra baru dimulai pada akhir abad ke-18 yang ditandai dengan terbitnya buku sosiologi sastra berjudul The Sociology of Art and Literature (1970) karya bersama Milton C. Albert, James H. Barnett, dan Mason Griff. Di Indonesia kajian sosiologi sastra diawali dengan terbitnya buku Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas (1978) karya Sapardi Djoko Damono.

Penulis buku sosiologi sastra yang lain adalah Jakob Sumardjo, Umar Junus, Maman S. Mahayana, dan Nyoman Kutha Ratna. Belakangan ini, Nyoman Kutha Ratna adalah ilmuwan multidisiplin sastra yang sangat produktif menerbitkan buku-buku berkaitan dengan kajian sosiologi sastra, antara lain berjudul Paradigma Sosiologi Sastra (2003), Sastra dan Cultural Studies (2006), Estetika Sastra dan Budaya (2007), Postkolonialisme Indonesia, Relevansi Sastra (2008), dan Antropologi Sastra (2011).

Kajian sosiologi sastra ini penting dilakukan bertolak dari dalil bahwa karya sastra diciptakan seorang pengarang (sastrawan) karena pengarang itu sendiri merupakan a salient being, yakni makhluk yang mengalami dan menjadi bagian dalam kehidupan empirik sosial kemasyarakatannya. Dengan demikian, sastra dibentuk oleh masyarakatnya. Sastra berada dalam jaringan sistem dan nilai-nilai dalam masyarakatnya. Dalil ini munculkan pemahaman bahwa sastra memiliki keterkaitan timbal-balik dalam derajat tertentu dengan masyarakat lingkungannya. Sosiologi sastra berupaya meneliti pertautan antara karya sastra dengan kenyataan masyarakat dalam berbagai dimensinya. Konsep dasar sosiologi sastra seperti ini sebetulnya sudah dikenal sejak zaman Plato (424-347) dan Aristoteles (384-322) dengan istilah mimesis yang membahas hubungan antara sastra dan masyarakat sebagai cermin.

Dengan penjelasan singkat tentang sosiologi sastra di atas, maka kita dapat melihat relevansi dan pentingnya kajian sosiologi sastra dalam sastra NTT (Nusa Tenggara Timur). Sastra NTT yang dimaksudkan di sini adalah sastra Indonesia yang bertumbuh dan berkembang di Provinsi NTT dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana pengungkapannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa sastra NTT telah dirintis oleh orang-orang NTT yang berkiprah di panggung sastra, seperti Gerson Poyk, Dami N. Toda, Julius Sijaranamual, Umbu Landu Paranggi, John Dami Mukese, AGH Netti, dan lain-lain.

Pada beberapa tahun terakhir ini sastra NTT menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat. Lewat buku Mengenal Sastra dan Sastrawan NTT (2012, halaman 29-34), saya mencatat kebangkitan sastra NTT terhitung sejak tahun 2011 dengan sejumlah indikator pada (1) penerbitan buku sastra karya para sastrawan NTT, (2) publikasi artikel opini sastra dan esai/kritik sastra dalam berbagai media cetak NTT, (3) publikasi cerpen dan puisi pada harian Pos Kupang. Belakangan, pertumbuhan komunitas sastra di berbagai tempat dan lembaga pendidikan di NTT, menunjukkan adanya kegairahan bersastra yang cukup bagus di Provinsi NTT.

Dalam kaitan dengan perkembangan sastra NTT yang menggairahkan itu, maka menurut hemat saya, sudah tiba waktunya untuk melakukan kajian-kajian secara sosiologis sastra NTT. Mendorong dilakukannya kajian sosiologis sastra NTT inilah yang mau disasar dalam tulisan ini. Kajian sosiologis sastra NTT tentu bertolak dari tiga komponen utama kajian, yakni (1) kajian terhadap karya sastra (dengan berbagai genre-nya), (2) kajian terhadap pengarang sastra (sastrawan), dan (3) kajian terhadap pembaca  sastra. Jadi, kajian sosiologi sastranya meliputi kajian karya sastra, pengarang sastra, dan pembaca sastra.

Pertama, kajian sosiologi sastra terhadap karya sastra. Yang perlu dikaji di sini, antara lain (1) berapa jumlah karya sastra NTT yang diterbitkan sejak awal mula dirintis sampai dengan saat ini, (2) berapa jumlah karya sastra NTT yang diterbitkan setiap tahun untuk masing-masing genre sastra, (3) berapa jumlah karya sastra yang laku terjual, (4) di mana saja penyebaran karya sastra NTT itu: dunia pendidikan, komunitas sastra, atau masyarakat umum,  (5) apakah karya sastra NTT berfungsi dan berperan dalam dunia pendidikan, (6) apakah karya sastra NTT mempengaruhi kebijakan publik pemerintahan di NTT, (7) apakah karya sastra NTT mampu menjadi sarana diplomasi budaya NTT, (8) sejauh mana pengetahuan masyarakat dan para pelajar NTT terhadap karya sastra NTT dan sastrawan NTT. Dan masih banyak pertanyaan lain kalau dilanjutkan.

Kedua, kajian sosiologi sastra terhadap pengarang sastra. Yang perlu dikaji di sini, antara lain (1) berapa jumlah sastrawan NTT sejak awal mula dirintis sampai dengan saat ini, (2) siapa-siapa saja sastrawan NTT yang terdiri atas: penyair, novelis, cerpenis, dramawan, dan kritikus sastra, (3) apa saja latar belakang pendidikan dan pekerjaan para sastrawan NTT, (4) berapa jumlah pengarang laki-laki dan perempuan dalam sastra NTT, (5) apakah menulis karya sastra sebagai profesi atau sebagai hobi, (6) siapa saja sastrawan NTT yang dikenal di panggung sastra nasional Indonesia. Dan masih banyak pertanyaan yang lain.

Ketiga, kajian sosiologi sastra terhadap pembaca sastra. Yang perlu dikaji di sini, antara lain (1) kelompok masyarakat mana saja pembaca karya sastra NTT, (2) bagaimana penyebaran karya sastra di Provinsi NTT, (3) sejauh mana minat para siswa dan mahasiswa membaca karya sastra NTT, (4) seberapa banyak masyarakat NTT mengenal karya sastra dan sastrawan NTT, (5) apakah birokrasi pemerintahan di NTT membaca karya sastra, (6) pembaca karya sastra NTT lebih banyak perempuan atau pria, (7) apakah toko buku di NTT berperan dalam menyebarluaskan karya sastra NTT. Dan masih banyak pertanyaan yang lain.

Kepada siapa dan lembaga mana yang diharapkan melakukan kajian sosiologi sastra NTT? Harapan pertama dan utama tentu ditujukan kepada para akademisi di perguruan tinggi, baik para dosen maupun mahasiswa, baik perguruan tinggi di NTT maupun dari luar NTT, baik program studi bahasa dan sastra Indonesia maupun program studi sosiologi. *

*) Pengamat Sastra NTT dari Universitas Flores, Ende
http://yohanessehandi.blogspot.co.id/2017/07/segi-sosiologis-sastra-ntt.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati