Senin, 05 Agustus 2013

Imajinasi Subversif dan Iblis

Judul : Ular di Mangkuk Nabi
Penulis : Triyanto Triwikromo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta\
Cetak : 2009
Tebal : xii + 168 halaman
Peresensi: Bandung Mawardi
Lampung Post,11 Okt 2oo9

Cerpen telah jadi ruang untuk kemungkinan dan ketidakmungkinan dari realitas. Narasi sebagai strategi teks menjadi pertaruhan imajinasi dan pergulatan realitas dengan permainan tanda dan produksi makna. Cerpen pun menanggung beban dalam bentuk negasi dan afirmasi atas hasrat naratif pengarang pada pembaca sebagai subjek pencari-penemu makna. Kumpulan cerita Ular di Mangkuk Nabi anggitan Triyanto Triwikromo adalah contoh dari kehadiran pelbagai ketidakmungkinan untuk “mungkin” dalam konstruksi kata dan makna dengan tegangan-tegangan surealisme.

Pembaca bakal menghadapi menu-menu cerita dengan keliaran imajinasi sebagai bentuk subversi atas realitas. Percampuran fakta dan fiksi membuat adonan cerita rimbun oleh tanda dan cerita menjelma labirin makna. Triyanto Triwikromo seperti mengantarkan pembaca pada kamar-kamar terbuka dengan pelbagai realitas dan dekorasi. Peta cerita tidak memberi jaminan pembaca untuk selamat sampai pintu akhir atau tersesat dan sekarat dengan khidmat.

Cerpen “Delirium Mangkuk Nabi” merupakan contoh kelihaian pengarang dalam menghadirkan retakan dan jejaring peristiwa. Pembaca susah untuk berlari dalam cerita karena ada hambatan-hambatan tanda untuk jeda dan istirahat mengurusi tautan referensial dan kemungkinan pembebasan imajinasi. Konstruksi bahasa jadi senjata pengarang untuk memikat dan menebar sihir melalui kehadiran tokoh-tokoh ganjil dalam peristiwa-peristiwa memukau dan mirip kenakalan imajinasi hitam. Cerita mungkin luput dari genggaman karena cerpen ini sesak dengan acuan-acuan semiotik.

Sinopsis atas cerita nyaris disajikan sebagai menu lezat. Cerita-cerita Triyanto Triwikromo justru kerap mengusung lakon dari jagad kelam meski mendapati lambaran teologis. Kumpulan cerita menjelma realisasi teologi estetika tanpa rikuh dalam kebebasan tafsir atas lakon-lakon sejarah dan suci. Pengarang juga membebaskan diri dari dikotomi kakau atas karakterisasi tokoh dalam stereotip publik. Kontradiksi-kontradiksi identitas tokoh dan peristiwa memberi sihir estetis tapi kritis.

* * *

Cerpen-cerpen tentang salib dan penyaliban menjadi suguhan ajaib. Tafsir pengarang cenderung melampaui batas curiga pembaca terhadap kelaziman cerita. Adegan penyaliban pada Yesus ditranformasikan ke dalam adegan-adegan lain dengan pluralitas makna. Narasi penyaliban dalam cerpen “Matahari Masih Dingin” bisa dijadikan acuan teologis terhadap adegan penyaliban tapi lekas memencar dalam adegan penyaliban dengan keterpecahan makna asal.

Kutipan kecil ini mungkin jadi benih subversi atas kelaziman tapi masih mengusung jejak-jejak pemaknaan teologis: “Dalam dingin tak terperi itu, siapa tahu mereka bisa menatap motif tusukan-tusukan lembing sedadu serupa tato daun-daun hijau ungu di sekujur tubuh Kristus yang tertunduk pasrah menerima kehendak Allah, di salib yang tak kelihatan, di tangan yang telah kehilangan paku-pakunya, di kaki yang tak lagi menetes-neteskan darah kental.”

Ketelatenan dan kekhusukkan menggarap narasi-narasi salib dan penyaliban membuktikan gairah Triyanto Triwikromo memasuki tegangan-tegangan tafsir teologis dalam pertaruhan estetika. Gairah itu telah muncul sejak lama dan terus mengalami eksplorasi tanpa henti. Pembaca bisa melacak kembali anutan estetika salib dalam buku kumpulan cerpen Sayap Anjing (2003) dan Malam Sepasang Lampion (2004). Triyanto Triwikromo menjelma pengarang dengan memanggul salib untuk mewartakan lakon-lakon hidup dalam ambang batas kemungkinan dan ketidakmungkinan.

Triyanto Triwikromo (2003: x) mengakui: “Cerita-cerita saya juga dipenuhi idiom penyaliban Isa dan atau orang-orang yang diharuskan menerima siksaan penyaliban. Sebagai manusia yang hidup dalam pengaruh dua agama besar (nenek saya muslimah yang taat dan kedua orangtua pemeluk Kristen Protestan), saya menganggap tragik terbesar manusia adalah ketika mereka tak bisa menghindarkan diri dari kutuk sekaligus anugerah penyaliban.”

* * *

Pengarang juga suntuk menggarap tokoh-tokoh iblis, setan, hantu, atau jin. Estetika iblis menjadi pertaruhan pewartaan realitas dalam remang dan menegangkan. Triyanto Triwikromo fasih mengonstruksi identitas iblis untuk menjadi tanda kunci dalam kehadiran cerita dan pembongkaran makna. Kehadiran tokoh-tokoh malaikat kadang jadi tandingan tapi juga kerap masuk dalam kerimbunan ambiguitas metafisika. Cerpen “Malaikat Kakus” pantas jadi contoh kesuraman tokoh-tokoh (malaikat dan iblis) dengan narasi gelap dan keras.

Estetika iblis dalam cerpen-cerpen Triyanto Triwikromo merupakan pergulatan panjang dengan kesadaran ada subversi atas pandangan hitam putih terhadap makhluk-makhluk Tuhan. Konstruksi tokoh dijadikan sebagai strategi untuk melesapkan sifat atau karakter dengan kritik-kritik keras atas nama manusia atau “ tak manusia”. Pembaca bisa membuka kembali cerpen-cerpen lama dengan tokoh dan tentang sifat-sifat iblis. Barangkali cerpen “Keluarga Iblis” (2004) jadi eksplisitas kegairahan Triyanto Triwikromo memasuki jagad kelam dan tema ini jarang dirambah oleh pengarang-pengarang lain.

Kumpulan cerita Ular di Mangkuk Nabi pantas jadi buku prestisius untuk prosa dalam kesusastraan Indonesia mutakhir. Triyanto Triwikromo membuktikan diri sebagai pengarang mumpuni dan tokoh penting dalam gerak pembaharuan prosa di Indonesia. Penahbisan Triyanto Triwikromo sebagai pengarang fenomenal tahun ini merupakan bentuk penghormatan terhadap pergulatan estetika dan penghadiran cerita-cerita memukau tanpa jatuh dalam sensasi dan kontroversi. Orotitas kepengarangan Triyanto Triwikromo juga menemukan legitimasi dalam pembahasan kritis oleh Goenawan Mohamad dan Budi Darma dalam buku ini. Begitu.

Dijumput dari: http://kabutinstitut.blogspot.com/2009/11/babad-taman-sriwedari.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati