Jumat, 04 Februari 2011

Wates dan Sastra “Gado-Gado”

Marwanto
http://pawonsastra.blogspot.com/

Wates, kota kecil nan sepi di wilayah Kabupaten Kulonprogo (sekitar 30 kilometer sebelah barat kota Yogyakarta) itu, mungkin tak membayangkan bakal didatangi sejumlah sastrawan kondang negeri ini. Namun, demikianlah yang terjadi pada Minggu, 13/01/08. Dua komunitas sastra di kabupaten tersebut, yakni Lumbung Aksara (LA) dan Sanggar Seni-Sastra Kulonprogo (Sangsisaku) menggelar helat: Temu Sastra Tiga Kota (Purworejo, Kulonprogo, Yogyakarta).

Even sastra sebesar itu memang baru pertama kali digelar di Wates –-sebuah wilayah yang (dalam peta sastra di tanah air) notabene jarang disinggung. Meski begitu, kemeriahan temu sastra yang berlangsung di wilayah pinggiran tersebut tak bisa dibendung. Sejumlah penulis (sastrawan) yang diundang dan dijadualkan tampil (baik untuk berdiskusi maupun membacakan karya) benar-benar memenuhi undangan panitia. Dari catatan buku tamu, sekitar 30 sastrawan/ penulis (tentu dari yang paling senior/kondang sampai yang baru berperan di tingkat lokal/yunior) dan 59 tamu undangan (meliputi pejabat, guru, wartawan serta penikmat dan peneliti sastra) memenuhi aula gedung PCNU Kulonprogo, tempat dilangsungkannya acara.

Dan acara itu memang berlangsung sejak pagi, ketika matahari belum begitu tinggi. Kira-kira baru jam tujuh lebih tigapuluh lima menit, saat Bambang Nur Singgih (sastrawan Yogya yang sering menulis geguritan) menyapa panitia. Ya, ia memang tercatat sebagai peserta dari luar Kulonprogo yang hadir perdana. Kemudian disusul rombongan dari Puworejo, yang datang dalam satu mobil. Mereka, mulai dari yang senior (se-angkatan Umbu Landu Paranggi) yakni Atas Danusubroto, Soekoso DM, Maskun Artha, sampai Supardi AR dan sejumlah penulis muda lainnya. Dan yang mengejutkan, sebelum para sastrawan dari Yogya berdatangan, hadir di kota kecil itu –-dengan ngojek sepeda motor–- seorang peneliti sastra dari Jepang, yakni Shiho Sawai.

Setelah itu, baru bermunculan sastrawan Yogya, berturut-turut: Evi Idawati, Iman Budhi Santosa, Aguk Irawan MN, Mahwi Air Tawar, St. Suryani, Lephen P, Indrian Koto, dan Mutia Sukma. Hadir pula Joko Sumantri (Pawon Solo), Latief Noor Rochman (Minggu Pagi Yogya) dan sejumlah wartawan. Sementara Koh Hwat, Joni Ariadinata dan Raudal Tanjung Banua datang setelah rehat siang. Dari pihak sohibul bait (tuan rumah), tampak: Ki Soegiyono MS, Papi Sadewa, Dhanu Priyo, A. Legiyo, Joko Budhiarto, Marwanto, Samsul Ma’arif, Nur Widodo, Didik Komaidi, Siti Masitoh, AriZur, Ndari, Zukhruf Latif, Fathin Chamama, Fajar R. Ayuningtyas, Wening Wahyuningsih, dll.

Genderang “perang” sastrawan dari tiga penjuru mulai ditabuh, sesaat setelah ketua panitia (Papi Sadewa) dan Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Kulonprogo Drs. Bambang Pidegso M.Si memberi sambutan. Diawali dengan musik pembuka, oleh grup Padhang mBulan (yang tampil dengan gabungan alat musik modern dan tradisional). Setelah itu satu persatu para sastrawan tampil membacakan karyanya.

Tentu tak semua sastrawan yang hadir memperoleh kesempatan tampil, oleh sebab terbatasnya waktu. Meski hanya sekitar 20 sastrawan yang “berlaga”, di panggung berukuran 3 x 3 meter itu bagaimanapun telah tersuguh baragam warna. Ada pembacaan puisi, geguritan, cerpen, dan diskusi (sharing).

Pada sesi diskusi, yang tampil adalah Shiho Sawai, Joko Sumantri, Iman Budhi Santosa, dan Soekoso DM dengan dipandu Samsul Ma’arif. Karena tak ada freme yang ketat dari panitia soal arah diskusi, maka tiap pembicara dipersilahkan mengemukakan pendapatnya secara bebas, tapi berkaitan dengan acara yang berlangsung pada hari itu.

Iman Budhi Santosa, penyair senior Yogyakarta mengemukakan: “Inilah untuk pertama kali saya saksikan sastra Jawa (geguitan) mampu bersanding dengan sastra Indonesia (puisi dan cerpen) dalam satu panggung secara apik”. Sedang Joko Sumantri menganggap positif acara temu sastra tiga kota.

Sementara bagi Shiho Sawai, yang menarik dari temu sastra ini adalah beragamnya peserta yang hadir. “Saya telah menghadiri berbagai acara sastra di Yogya dan kota lain di Jawa. Umumnya yang datang para mahasiswa (orang terpelajar). Namun pada acara kali ini, saya menyaksikan lain. Acara ini dihadiri banyak lapisan masyarakat. Acara sastra yang dihadiri orang-orang biasa (non-pelajar) seperti ini jarang saya temui di daerah lain”.

Shiho tak berlebihan. Perhelatan itu sendiri memang digagas atas dasar kerinduan untuk bertemu, lalu menikmati karya, kemudian saling belajar –bagi semua penulis di tiga kota antar generasi tanpa seleksi yang ketat. Dari sini mungkin acara tersebut mendapati titik lemahnya. Seorang penyair muda potensisal dari Yogya, Indrian Koto, seusai mengikuti acara langsung memberi catatan di blog pribadinya (kuli pelabuhan): “Kawan-kawan yang baru dalam tahap ‘belajar’ lebih menarik berada di posisi penikmat. Mereka bukan tak boleh tampil, tapi mesti ada penyeleksian agar terasa adanya semacam persaingan.”

Mungkin gagasan panitia beda dengan idealisme Indrian. Juga, kelemahan di mata Indrian, menjadi kelebihan dalam amatan Shiho. Alhasil, acara itu berlangsung penuh warna alias amat plural bin gado-gado. Kerendahatian para sastrawan yang, katakanlah, bertaraf nasional untuk enjoy duduk dan bincang bareng penulis “katrok” dan “lokal” patut diberi apresiasi. Kita tentu ingat cerita ini: dulu A.A. Navis tidak mau duduk sebangku dengan cerpenis Harris Effendi Thahhar, hanya karena karya Haris belum ada yang dimuat media nasional. Era seperti itu lambat laun mulai ditinggalkan.

Acara yang berlangsung hingga sore itu ditutup pembacaan puisi oleh Joni Ariadinata –-ia membacakan puisi karya Hasta Indriyana yang berhalangan hadir. Sebelum pulang, terlihat pancaran mata dari peserta seakan penuh harap kemeriahan acara ini akan terulang lagi. Tapi mungkin tepat apa yang dikatakan Soekoso DM pada sesi diskusi: “Karena sastrawan beserta komunitasnya bukanlah organisasi pemerintah atau parpol, biarlah acara seperti ini berlangsung alami. Jangan dijadwal atau diagendakan secara resmi !”.

*) Koordinator Komunitas Lumbung Aksara (LA) Kulonprogo.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati