Senin, 15 Juni 2009

Mencari Cinta di Mesir

Anitya Wahdini
http://jurnalnasional.com/

Ketika Cinta Bertasbih mencoba memuat setiap detail cerita dan karakter yang ada dalam novel ke layar lebar.
Judul Film : Ketika Cinta Bertasbih
Genre : Drama
Sutradara : Chaerul Umam
Penulis : Imam Tantowi
Pemain : Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi, Alice Norin
Produksi : Sinemart Pictures
Durasi : 120 menit
Di dunia perfilman nasional, nama Habiburrahman El Shirazy mulai dikenal setelah sutradara Hanung Bramantyo memfilmkan novel Ayat-ayat Cinta, yang merupakan salah satu karya best seller-nya. Film yang dibintangi Fedi Nuril, Rianty Cartwright, dan Carissa Putri tersebut meraih sukses dan diklaim sebagai salah satu film terlaris karena ditonton jutaan penonton.

Tak heran jika kemudian masyarakat menaruh harapan besar saat setahun lalu dikabarkan novel best seller lainnya milik Kang Abik—sapaan akrab novelis itu—kembali dilayarlebarkan. Bahkan, audisi untuk para pemeran utamanya telah digelar hingga ke sembilan kota besar di Indonesia. Sebuah proyek besar yang disebut Sinemart Pictures sebagai produser, sebagai megafilm.

Film Ketika Cinta Bertasbih siap dirilis pada 11 Juni mendatang. Di tangan sutradara senior Chaerul Umam, film yang mengisahkan perjuangan seorang pemuda bernama Khairul Azzam (Kholidi Asadil Alam) dalam menyelesaikan studinya di Mesir, memiliki gaya penuturan dan efek yang berbeda dengan Ayat-ayat Cinta. Meskipun, berasal dari karya penulis novel yang sama.

Berpengalaman sebagai sutradara sinetron-sinetron religi, Chaerul Umam agaknya lebih senang dengan alur yang lebih lambat dan mengalir. Banyak dialog dan adegan yang mengedepankan dakwah akan ajaran-ajaran Islam, sehingga film ini menjadi lebih teduh dan bersahaja dari segi moral. Berbeda dengan gaya penuturan Hanung yang berapi-api, mementingkan keindahan visual dan dramatisasi cerita. Hasilnya, Ayat-ayat Cinta lebih padat dan komersial.

Dalam Ketika Cinta Bertasbih, penulis skenario Imam Tantowi mencoba menggambarkan serinci mungkin setiap detail cerita yang termuat dalam novel. Memang tak mudah mengadaptasi novel menjadi sebuah film. Ada perhitungan durasi dan skenario di dalamnya. Tak sedikit sutradara dan penulis skenario yang mungkin menggunting cerita di sana-sini bahkan mengubahnya sehingga menjadi sebuah tontonan yang lebih menyenangkan.

Namun, tidak demikian dengan Ketika Cinta Bertasbih. Gambaran alur persis seperti yang tersaji dalam novel. Dibuka dengan adegan Khairul Azzam saat menjalani pekerjaan membuat soto di acara Pekan Budaya Indonesia di KBRI Mesir yang dirancang oleh anak gadis Pak Dubes, Eliana (Alice Norin).

Dampaknya, banyak hal yang tak jelas di awal film. Tak sedikit tokoh yang muncul begitu saja tanpa penjelasan sebelumnya, seperti misalnya kehadiran Furqon (Andi Arsyil Rahman) yang tiba-tiba akrab dengan Azzam. Hingga akhir film, awal mula keakraban mereka tak pernah dijelaskan secara gamblang, mereka hanyalah sesama mahasiswa Indonesia yang kebetulan sedang menimba ilmu di Mesir. Tak mudah menerjemahkan seribu satu penjelasan yang termuat dalam novel ke dalam bentuk visual dan adegan.

Ketika Cinta Bertasbih berfokus pada kisah Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Kelulusannya tertunda selama sembilan tahun setelah ayahnya meninggal dunia, satu tahun setelah ia pindah ke Kairo. Alhasil, Azzam harus menghidupi ibu dan tiga adik perempuannya di Solo dengan berjualan tempe dan bakso. Dari pekerjaan itulah, Azzam kemudian mengenal Eliana, gadis lulusan Prancis yang memiliki pola pikir ala Barat.

Hati Azzam rupanya tak hanya terusik oleh kehadiran Eliana. Di tengah perjalanan, ia berjumpa dengan Anna (Oki Setiana Dewi), seorang perempuan Indonesia cerdas yang tengah mengejar gelar S2-nya. Sayang, perjumpaan keduanya terlambat karena Anna telah dipinang oleh Furqon yang tak lain adalah sahabat karib Azzam.

Kang Abik rupanya masih belum lepas dari konflik cinta segi tiga layaknya dalam Ayat-ayat Cinta. Bedanya, konflik percintaan dalam Ketika Cinta Bertasbih lebih rumit, karena melibatkan persoalan yang lebih kompleks dan tokoh yang lebih banyak. Bahkan, kisah Azzam-Eliana-Anna-Furqon bukanlah satu-satunya kisah cinta dalam film ini, karena masih ada kisah-kisah lain dari teman-teman satu rumah Azzam.

Kerumitan kisah ini tetap diangkat ke layar lebar oleh Chaerul Umam dan Imam Tantowi. Seolah tak ingin melewatkan setitik pun kisah dalam novel. Alhasil, alur sering lompat kian ke mari, berganti adegan dan tokoh. Padahal, tak ada salahnya menghilangkan bagian yang kurang mendukung keseluruhan cerita agar film menjadi lebih padat dan terhindar dari kebosanan penonton akibat durasi yang terlampau panjang dan kisah berbelit-belit ala sinetron.

Terlepas dari segala kekurangannya, Ketika Cinta Bertasbih tetap memperlihatkan keseriusan penggarapannya. Wajah para bintang baru hasil audisi memberikan kesegaran tersendiri meski mereka tak dapat dikatakan bermain cemerlang.

Untuk mengimbanginya, film ini juga didukung oleh belasan bintang senior papan atas, antara lain Deddy Mizwar, Didi Petet, Slamet Rahardjo, dan Ninik L Karim. Bahkan Din Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah, dan sastrawan Taufik Ismail sempat muncul sebagai kameo. Sementara, ilustrasi musik dan soundtrack ditangani oleh Melly Goeslaw dan Anto Hoed.

Selain itu, penonton juga dimanjakan dengan setting film yang juga disesuaikan dengan gambaran dalam novel. Mengambil tempat di Mesir, Ketika Cinta Bertasbih menyuguhkan pemandangan Kota Kairo, sungai Nil, Sphinx, Kota Alexandria, Laut Mediterania, bentang Qait Bay, dan beberapa tempat indah lainnya di Mesir.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Azis Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.S. Laksana Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Malik Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adi Prasetyo Afnan Malay Afrizal Malna Afthonul Afif Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Himawan Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Suyudi Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Almania Rohmah Alunk Estohank Amalia Sulfana Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminullah HA Noor Andari Karina Anom Andi Nur Aminah Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Anindita S. Thayf Anitya Wahdini Anton Bae Anton Kurnia Anung Wendyartaka Anwar Nuris Anwari WMK Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arief Budiman Ariel Heryanto Arif Saifudin Yudistira Arif Zulkifli Arifi Saiman Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Ary Wibowo AS Sumbawi Asarpin Asbari N. Krisna Asep Salahudin Asep Sambodja Asti Musman Atep Kurnia Atih Ardiansyah Aulia A Muhammad Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar B. Nawangga Putra Badaruddin Amir Bagja Hidayat Bakdi Sumanto Balada Bale Aksara Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Beni Setia Benni Indo Benny Arnas Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Duka Berita Utama Bernando J Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Buku Kritik Sastra Bung Tomo Burhanuddin Bella Butet Kartaredjasa Cahyo Junaedy Cak Kandar Caroline Damanik Catatan Cecep Syamsul Hari Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Saifullah Cornelius Helmy Herlambang D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Sunendar Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Dante Alighieri David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Pramono Delvi Yandra Deni Andriana Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewey Setiawan Dewi Rina Cahyani Dewi Sri Utami Dian Hartati Diana A.V. Sasa Dianing Widya Yudhistira Dina Jerphanion Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi Dudi Rustandi Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Dwijo Maksum E. M. Cioran E. Syahputra Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendrawan Sofyan Eko Triono Elisa Dwi Wardani Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Endro Yuwanto Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Esai Evi Idawati F Dewi Ria Utari F. Dewi Ria Utari Fadlillah Malin Sutan Kayo Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Faruk HT Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fazabinal Alim Fazar Muhardi Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Frans Ekodhanto Fransiskus X. Taolin Franz Kafka Fuad Nawawi Gabriel García Márquez Gde Artawa Geger Riyanto Gendhotwukir Gerakan Surah Buku (GSB) Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gunoto Saparie Gusty Fahik H. Rosihan Anwar H.B. Jassin Hadi Napster Halim HD Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Haris del Hakim Hary B Kori’un Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hasyuda Abadi Hawe Setiawan Helvy Tiana Rosa Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Herdiyan Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman Hasyim Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Emka Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Humam S Chudori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Tito Sianipar Ian Ahong Guruh IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IDG Windhu Sancaya Iffah Nur Arifah Ignas Kleden Ignasius S. Roy Tei Seran Ignatius Haryanto Ignatius Liliek Ika Karlina Idris Ilham Khoiri Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah S. Pratidina Indiar Manggara Indra Tranggono Indrian Koto Insaf Albert Tarigan Ipik Tanoyo Irine Rakhmawati Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Norman Istiqomatul Hayati Iswara N Raditya Iverdixon Tinungki Iwan Gunadi Iwan Nurdaya Djafar Jadid Al Farisy Jakob Sumardjo Jamal D. Rahman Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jay Am Jaya Suprana Jean-Paul Sartre JJ. Kusni Joanito De Saojoao Jodhi Yudono John Js Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Ki Panji Kusmin Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Komarudin Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Lenah Susianty Leon Trotsky Linda Christanty Liza Wahyuninto Lona Olavia Lucia Idayani Luhung Sapto Nugroho Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lusiana Indriasari Lutfi Mardiansyah M Syakir M. Faizi M. Fauzi Sukri M. Mustafied M. Yoesoef M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki Made Wianta Mahmoud Darwish Mahmud Jauhari Ali Majalah Budaya Jejak Makmur Dimila Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Mardiyah Chamim Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Mariana Amiruddin Martin Aleida Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masuki M. Astro Media Dunia Sastra Media: Crayon on Paper Mega Vristian Melani Budianta Mezra E Pellondou MG. Sungatno Micky Hidayat Mikael Johani Mikhael Dua Misbahus Surur Moch Arif Makruf Mohamad Fauzi Mohamad Sobary Mohamed Nasser Mohamed Mohammad Takdir Ilahi Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Subarkah Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyidin Mujtahid Munawir Aziz Musa Asy’arie Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N. Mursidi Nafi’ah Al-Ma’rab Naqib Najah Narudin Pituin Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Neni Ridarineni Nezar Patria Ni Made Purnamasari Ni Putu Rastiti Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noval Jubbek Novelet Nunung Nurdiah Nur Utami Sari’at Kurniati Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Obrolan Odhy`s Okta Adetya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Otto Sukatno CR Pablo Neruda Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pranita Dewi Prosa Proses Kreatif Puisi Puisi Pertemuan Mahasiswa Puji Santosa Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Setia Putu Wijaya R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Rahmah Maulidia Rahmi Hattani Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rambuana Ramzah Dambul Raudal Tanjung Banua Redhitya Wempi Ansori Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Ria Febrina Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Richard Strauss Rida K Liamsi Riduan Situmorang Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Rina Mahfuzah Nst Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roland Barthes Romi Zarman Romo Jansen Boediantono Rosidi Ruslani S Prana Dharmasta S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Müller Sabrank Suparno Safitri Ningrum Saiful Amin Ghofur Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sayuri Yosiana Sayyid Madany Syani Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sem Purba Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siti Mugi Rahayu Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Sohifur Ridho’i Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sonya Helen Sinombor Sosiawan Leak Sri Rominah Sri Wintala Achmad St. Sularto STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sudaryono Sudirman Sugeng Satya Dharma Suhadi Sujiwo Tedjo Sukar Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susilowati Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Sutrisno Buyil Syaifuddin Gani Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theresia Purbandini Tia Setiadi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Urwatul Wustqo Usman Arrumy Usman Awang UU Hamidy Vinc. Kristianto Batuadji Vladimir I. Braginsky W.S. Rendra Wahib Muthalib Wahyu Utomo Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weni Suryandari Wiko Antoni Wina Karnie Winarta Adisubrata Wiwik Widayaningtias Yanto le Honzo Yanuar Widodo Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yudhis M. Burhanudin Yukio Mishima Yulhasni Yuli Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusmar Yusuf Yusri Fajar Yuswinardi Yuval Noah Harari Zaki Zubaidi Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zen Rachmat Sugito Zuriati